Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Dengan membawa lilin, puluhan massa yang mengatasnamakan Gerakan Cinta Dairi (GCD) berjalan kaki dari Gedung Nasional Djauli Manik menuju Kantor Bupati Dairi Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Kamis (30/12/2021) malam.
Massa yang tergabung dari berbagai organisasi dan elemen masyarakat itu, selanjutnya berkumpul untuk menggelar doa bersama dan refleksi akhir tahun di depan Kantor Bupati Dairi.
Doa bersama dibawakan, tokoh agama Islam Ustad Irwan Sidebang dan dari tokoh agama Kristen Pdt Josua Saputra.
Koordinator kegiatan, Markus Purba didampingi inisiator GCD Supri Silalahi dan Dedi Kurniawan Angkat SH selaku Direktur LBH SIKAP mengatakan, seyogiyanya acara ini dilaksanakan di halaman Gedung Nasional Djauli Manik.
Namun, karena belum mendapat izin, sehingga di pinggir jalan ini dilaksanakan.
"Kami minta maaf kepada petugas dari kepolisian Polres Dairi, karena harus repot mengawal kami," kata Markus.
Disebutkannya, kegiatan yang dilaksanakan untuk menyampaikan aspirasi terkait kondisi Kabupaten Dairi saat ini. Dimana masyarakat mulai meragukan slogan perubahan Dairi Unggul, yang hanya sebatas janji manis politik.
"Kami ingin menuntut janji-janji Bupati dan Wakil Bupati yang pernah disampaikan dulu untuk membangun Kabupaten Dairi demi kesejahteraan masyarakat, yang sampai sekarang belum ada yang terealisasi," ucap Markus.
Dalam kegiatan tersebut, juga menghadirkan Juanda Sihombing seorang anak yang kakinya harus diamputasi karena penyakit yang dideritanya. Janji Pemkab Dairi yang sebelumya ingin membantu kaki buatan/palsu sampai sekarang tak kunjung ditepati.
Kegiatan yang berlangsung lebih kurang satu jam itu berakhir setelah massa menyerukan petisi gerakan 30 Desember, dengan 30 pengharapan masyarakat Dairi kepada Bupati/Wakil Bupati dan DPRD Dairi.
Yang mana intinya untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Dairi.