Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rantauprapat. Seorang wartawan media online di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara mendapatkan intimidasi saat sedang melakukan kegiatan jurnalistik. Intimidasi yang berupa ancaman dan kata-kata merendahkan itu, dilakukan oleh sekelompok anak muda yang mengaku sebagai penjaga sebuah gudang, yang diduga merupakan tempat kegiatan ilegal.
"Awalnya gak ada orang yang terlihat di situ, namun saat aku sedang memfoto tempat itu, tiba-tiba muncul 3 orang yang langsung membentak, mengancam dan berkata kasar," kata wartawan yang diintimidasi tersebut, Muhammad Sukma, Minggu (23/1/2022).
Sukma yang juga merupakan pelatih sepakbola ini mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (21/1/2022), di sebuah gudang yang berada di Bulu Cina, Kecamatan Rantau Selatan, Labuhanbatu. Ketika itu, ia sedang mengecek informasi yang diterimanya mengenai kegiatan ilegal di tempat tersebut.
Bentakan yang diterimanya itu, disebut Sukma, dilakukan para pemuda saat menyampaikan larangan untuk memfoto dan merekam gudang tersebut. Selain bentakan, Sukma juga diancam dan direndahkan oleh ketiga pemuda tersebut.
"Woi, siapa nyuruh kau foto-foto di sini. Gak boleh foto-foto di sini. Nanti gak tahan kau, kami mafia, tau kau," kata Sukma menirukan kata-kata yang disampaikan para pemuda tersebut.
Ribut-ribut ini, kata Sukma, membuat seseorang yang dipanggil dengan sebutan Sinurat (mengaku penanggung jawab gudang) keluar dari gudang dan mendatangi Sukma. Sama seperti tiga anggotanya, Sinurat juga langsung menghardik Sukma dan kembali menyampaikan larangan untuk mendokumentasikan tempat tersebut.
"Siap dia marah-marah, ditanyanyai lah aku dari mana, kayak diinterogasinya. Setelah dijelaskan masih coba juga di marah-marah. Terus tak berapa lama keluar lah satu truk tangki dari gudang itu. Dan setelah kubilang 'itu apa, motor CPO kan? Terdiam dia, dan berhenti lah marah-marahnya," kata Sukma.
Atas tindakan yang tidak menyenangkan yang diterimanya ini, Sukma mengatakan terbuka kemungkinan untuk membuat laporan ke polisi. Namun sebelum langkah itu ditempuhnya, Sukma mengaku masih meminta pendapat praktisi hukum mengenai peristiwa yang dialaminya ini.
Saat hal ini dikonfirmasi kepada Sinurat, dia mengaku jika benar sebagai pengawas gudang yang ada di Bulu Cina tersebut. Namun saat ditanya mengenai ancaman Sinurat membantah telah melakukan ancaman maupun intimidasi.
"Gak ada itu. Gak pernah kita ngancam-ngancam," kata Sinurat saat dihubungi melalui telepon.
Saat ditanyakan kegiatan apa yang dilakukan di gudang tersebut, Sinurat tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Namun saat ditanyakan mengenai tugasnya sebagai pengawas gudang CPO, dia membenarkan.