Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Grace Anggelina Sianipar yang sebelumnya menjadi bahan pemberitaan di media dan menjadi viral di media sosial lantaran dicoret dari SMKN 1 Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Selasa (25/1/2022), sudah diperbolehkan kembali masuk sekolah. Hal itu disampaikan kakek Grace bermarga Manullang, saat ditemui wartawan.
Kata Manullang, cucu dari anak perempuannya itu sudah diperbolehkan kembali bersekolah. "Tadi pagi sudah masuk sekolah diantar oleh mamaknya. Kami sangat senang, Grace bisa kembali sekolah di SMKN 1 Sidikalang," ucapnya.
Saat ditanya masalah tunggakan SPP, Manullang mengatakan kalau Kepala Sekolah SMKN 1 telah mengratiskan dari segala kutipan biaya sekolah. "Grace juga akan diusahakan untuk mendapat bea siswa," kata Manullang.
Grace juga sudah mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL). Namun, dia melaksanakan PKL di sekolah, karena kata gurunya kalau PKL di Medan bersama teman-temannya yang lain biaya terlalu besar. "Jadi Grace disarankan PKL di sekolah aja," ucap Manullang.
Manullang juga mengucapkan terima kasih kepada media. Dimana berkat pemberitaan tentang kesusahan yang dialami anak perempuannya kini cucunya bisa kembali sekolah.
"Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Bupati Dairi yang telah memberikan bantuan, sehingga bisa untuk membeli keperluan sekolah," ungkapnya.
Atas bantuan yang diberikan Bupati, Manullang berkeinginan bertemu langsung dengan Bupati Eddy Keleng Ate Berutu beserta ibu untuk bersalaman dan mengucapkan terima kasih. "Bila diberi waktu dan kesempatan saya ingin bertemu langsung dengan bupati," ujarnya.
BACA JUGA: Mantap! Gubsu Edy Bantu Uang Sekolah Grace, Siswa SMKN 1 Sidikalang
Sebelumnya, Elfrida br Manullang, ibu Grace yang ditemui di rumah kontrakan di Perumnas Lae Mbulan, Minggu siang (23/01/2022), mengatakan, anaknya tidak lagi bisa bersekolah lantara belum melunasi uang SPP 6 bulan. Kabar dari teman-teman sekelasnya kalau nama putrinya itu sudah dicoret dari sekolah.
"Saya sudah tiga kali dipanggil ke sekolah terkait masalah uang SPP sekolah anak saya. Saya sudah memohon untuk diberi keringanan waktu untuk melunasi SPP, tetapi pihak sekolah tidak mau tahu," ucapnya sedih.
Mirisnya lagi, pihak sekolah malah memberi surat pernyataan pengunduran diri dari sekolah. Namun, surat yang di dalamnya tertera nama Paulus Pandiangan Saing selaku kepala sekolah tersebut, sampai saat ini belum ditandatangani karena ia masih ingin putrinya kembali bisa bersekolah.
"Saya masih ingin anak saya bisa kembali bersekolah demi masa depannya," ungkap Elfrida Manullang.
Walaupun tidak bisa kembali sekolah di SMKN 1 Sidikalang, Elfrida mengaku telah meminta surat rekomendasi dari sekolah agar anaknya bisa pindah ke sekolah lain. Akan tetapi pihak sekolah tidak mau memberikan surat pindah sebelum melunasi uang SPP dan uang atribut. "Pihak sekolah tidak mau memberi surat pindah sebelum melunasi uang SPP," tuturnya.
Paulus Pandiangan membantah kalau pihaknya melakukan pencoretan terhadap Grace. "Kami tidak pernah melakukan pencoretan, karena sampai saat ini data siswi berinisial GS masih terdaftar di SMKN 1 Sidikalang dan ada di Data Pokok Pendidikan (Dapodik)," ujarnya saat memberi keterangan pers, Senin (24/01/2022), di aula Hotel SMKN 1 Sidikalang.
Soal surat pernyataan pengunduran diri yang diberikan sekolah kepada orang tua Grace, Paulus beralasan karena setiap hari Senin sekolah yang dipimpinnya ada evaluasi kehadiran siswa/siswi. Gara-gara siswa ini banyak absennya, kelasnya tidak bisa menjadi yang terbaik.
"Wali kelasnya kemudian minta ketegasan kepada siswi ini, kalau mau sekolah silahkan datang ke sekolah dan kalau tidak mau lagi silahkan buat surat pengunduran diri," terang Paulus.