Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Prilly Latuconsina dan artis lainnya ramai-ramai menjadi pemilik klub sepak bola atau basket. Fenomena ini terbilang baru karena sebelumnya bisnis ini digandrungi profesional atau pengusaha.
"Sebelumnya memang yang mengelola klub sepak bola atau basket (orang) biasa, dia bukan artis, nggak punya followers banyak. Kebanyakan mereka profesional atau pengusaha, memang ini fenomena baru," kata Pakar Marketing dan Managing Partner Inventure, Yuswohady kepada detikcom, Senin (31/1/2022).
Yuswohady juga membandingkan yang terjadi di luar negeri bahwa yang mengelola klub sepak bola atau basket biasanya bukan dari kalangan artis. Hal itu dikarenakan untuk mengakuisisi tim olahraga tersebut butuh biaya yang tidak sedikit.
"Jadi di luar negeri memang betul-betul orang profesional karena bisnisnya kan besar, miliaran dolar dan artis mungkin nggak cukup modal untuk mengelola klub sebesar Barcelona atau AC Milan. Tapi di Indonesia ini relatif klub-klub sepak bola kan bisnisnya nggak terlalu besar ya," tuturnya.
Yuswohady menilai artis Indonesia bisa membeli klub sepak bola atau basket dikarenakan channel YouTube yang memberikan penghasilan sangat besar. Dengan masuknya mereka ke manajemen tersebut, bukan tidak mungkin pendapatannya akan semakin banyak karena setiap pertandingan bisa dijadikan konten.
"Makanya duitnya banyak mereka, duit yang besar itu salah satunya dia gunakan untuk investasi ke klub sepak bola atau basket. Kalau kita lihat di balik itu mereka sudah punya basis penonton yang ratusan juta, berarti tinggal dikasih kontennya kan, konten itu adalah sepak bola atau basket itu," imbuhnya.
Terlebih klub sepak bola atau basket memang dinilai menguntungkan dari segi bisnis karena melibatkan banyak massa dan jadi target para pengiklan. Masuknya para artis membuat mereka akan semudah menggaet masyarakat.
"Bola itu di mana-mana menguntungkan karena dia bisa mengumpulkan banyak massa, penonton. Dengan begitu maka Unilever, Mayora, Coca-Cola akan masuk dan mau membayar mahal. Selain dari iklan, sumber penghasilannya itu dari siaran TV, iklan, penjualan tiket. Itu kalau dikelola dengan bagus, bisnis olahraga itu sangat menguntungkan," tandasnya.(dtf)