Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Humbahas. Masyarakat dukung rencana pemerintah pusat pencanangan sejuta pohon di jawasan pinggiran Danau Toba Provinsi Sumut. Penanaman sejuta pohon dianggap momentum untuk keseimbangan ekosistem yang beregenerasi.
"Momentum yang luar biasa, masyarakat tinggal mendukung dan mengimplementasikan dari sejuta pohon yang akan ditanam," ucap Wakil Ketua DPD Golkar Tk II Tapteng, Janter Sinaga, Selasa,(1/2/2022).
Dia berharap, pencanangan sejuta pohon adalah gerakan keberhasilan pelaksanaannya diukur dari inovasi di daerah di pinggiran Danau Toba.
"Gerakan ini tidak dilakukan sendiri oleh pemerintah daerah, namun membutuhkan sinergi dengan stakeholders menata regulasi hutan dan pemanfaatan untuk mengurangi penebangan hutan di pinggiran Danau Toba," tutupnya.
Senada dikatakan Anggota DPRD Humbahas Partai Solidaritas Indonesia, Poltak Purba, gerakan pencanangan sejuta pohon merupakan upaya penyelamatan hutan dan pelestarian lingkungan.
"Ini adalah gerakan kepedulian terhadap lingkungan.bentuk upaya penyelamatan hutan dan pelestarian lingkungan.Peringatan ini,mengajak kita untuk terus melestarikan pohon yang sangat berperan penting bagi kehidupan manusia," kata Poltak.
Menurut Ketua DPD PSI Kabupaten Humbahas itu,khusus di daerah Kecamatan Baktiraja, mendukung sepenuhnya langkah pemerintah untuk menghijaukan kawasan pinggiran Danau Toba.
"Saya selaku putra daerah di kawasan Danau Toba, sangat merespon dengan baik dan antusias hal ini. Ini merupakan salah satu langkah tepat untuk menjaga kelestarian alam dan debit air di danau toba yg cenderung menurun," ucap Ketua.
Disisi lain, Poltak meminta agar kehadiran investor, pemerintah lebih menekankan untuk investasi berteknologi ramah lingkungan dan berbagai aspek lainya.
"Kita membuka diri terhadap semua investasi,pengembangannya harus berbasis ramah lingkungan yang berkesinambungan diperhatikan pemerintah. Agar pengelolaan alam ini lebih berpihak ke masyarakat kecil bukan ke pengusaha yang justru cenderung merusak ekosistem," harapnya.
Disoal tentang konsep pengelolaan sumberdaya hutan, Politisi Dapil I Humbahas itu menyebut bahwa hutan untuk kemakmuran masyarakat dengan pengelolaan hutan dengan strategi kehutanan sosial.
"Misalnya pemanfaatan hutan lebih berpihak ke pertanian masyarakat bukan ke konsesi yang dikuasai oleh penguasa. Tujuan pengelolaan hutan tidak hanya
untuk menghasilkan kayu. Fungsi kelembagaan masyarakat setempat dalam hutan adat dan batas administrasi pemerintahan juga harus jelas, berbeda dengan sistem pengelolaan hutan dengan konvensional," tutup Poltak.