Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Amerika Serikat (AS) saat ini tengah menghadapi krisis pekerja. Negara itu tengah mengalami krisis tenaga kerja yang telah berlangsung selama beberapa bulan belakangan ini.
Secara umum, krisis tenaga kerja di AS ini terjadi lantaran banyaknya pekerja yang mengundurkan diri dari perusahaannya, membuat banyak perusahaan mengalami kekurangan sumber daya.
Melansir dari CNN, Rabu (2/2/2022), menurut laporan dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS, pada Desember 2021 kemarin terdapat 4,3 juta orang Amerika berhenti dari pekerjaan mereka. Angka ini turun sedikit dari bulan November di mana 4,5 juta pekerja mengundurkan diri.
Diketahui bahwa jutaan pekerja AS ini meninggalkan pekerjaan merek untuk mendapatkan insentif tunai, gaji yang lebih baik atau tunjangan yang lebih baik.
Selain itu ada juga di antara mereka yang meninggalkan pasar tenaga kerja untuk merawat anak-anak atau kerabat lanjut usia selama pandemi.
Di sisi lain, untuk para pekerja yang lebih tua, banyak di antara mereka yang memilih untu pensiun dini karena mereka merasa sudah mampu atau karena mereka mengalami diskriminasi usia di tempat kerja.
Secara total, terdapat 68,9 juta pekerja AS berhenti atau diberhentikan sepanjang 2021 kemarin. Dari keseluruahan data tersebut, 47,4 juta pekerja berhenti sukarela.
Hal ini tentu membuat banyak pengusaha dan perusahaan-perusahaan di AS hingga saat ini masih terus berjuang mencari karyawan.(dtf)