Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menggambarkan kematian pemimpin Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi, sebagai 'tindakan pengecut yang putus asa'. Quraishi dilaporkan meledakkan diri bersama keluarganya saat diserbu pasukan AS di Suriah.
Seperti dilansir AFP, Jumat (4/2/2022), penyerbuan pasukan khusus AS di Provinsi Idlib, Suriah bagian barat laut, memberikan kemunduran terbesar bagi ISIS sejak pendahulu Quraishi yang lebih dikenal, Abu Bakr al-Baghdadi, tewas dalam operasi serupa tahun 2019 lalu.
"Operasi tadi malam melenyapkan seorang pemimpin teroris besar dari medan pertempuran," ucap Biden dalam pernyataannya di Gedung Putih.
"Saat pasukan kita mendekat untuk menangkap teroris, dalam tindakan pengecut yang putus asa, tanpa memperhatikan kehidupan keluarganya sendiri atau orang lain di dalam gedung, dia memilih untuk meledakkan diri... daripada menghadapi pengadilan atas kejahatan yang dilakukannya," sebut Biden.
Dengan meledakkan diri, sebut Biden, Quraishi telah 'membawa beberapa anggota keluarganya bersama dia, sama seperti yang dilakukan pendahulunya'. Biden merujuk pada Baghdadi yang juga meledakkan diri saat diserbu pasukan AS di Suriah tiga tahun lalu.
Lebih lanjut, Biden menyebut operasi di Suriah mengirimkan pesan kuat bagi teroris di seluruh dunia. "Kami akan memburu Anda dan menemukan Anda," tegasnya.
"Saya telah berusaha melindungi rakyat Amerika dari ancaman teroris, dan saya akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi negara ini," ucap Biden, sembari bersumpah bahwa pasukan AS akan tetap 'waspada' dan bersiap.
Biden mengatakan bahwa AS melakukan penyerbuan pasukan khusus bukannya serangan udara demi 'meminimalisir korban sipil'.
"Mengetahui bahwa teroris ini telah memilih untuk mengelilingi dirinya dengan keluarga, termasuk anak-anak, kami memilih untuk mengerahkan penyerbuan pasukan khusus dengan risiko lebih besar untuk orang-orang kami sendiri, daripada menargetkannya (Quraishi-red) dengan serangan udara," jelas Biden.
Seorang pejabat senior AS yang enggan disebut namanya menuturkan kepada AFP bahwa semua korban jiwa dalam penyerbuan itu 'disebabkan oleh tindakan teroris ISIS'.(dtc)