Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Pelantikan 188 pejabat tinggi pratama, administrator dan pengawas di jajaran Pemerintah Kabupaten Toba oleh Bupati Poltak Sitorus hasil assesmen diragukan. Pasalnya, sejumlah pejabat yang dilantik tidak sesuai jabatan dengan latar belakang pendidikannya.
"Tidak mungkin pergeseran jabatan di Pemkab Toba adalah hasil assesmen, kalau benar itu hasil assesmen tentu harus sesuai latar belakang pendidikan dengan jabatan. Apakah seorang dokter menjadi kepala dinas lingkungan hidup dan sarjana apoteker bertugas menangani bencana alam sudah penempatan yang tepat? Ini benar-benar diragukan," ujar Ketua DPC Pos Pengaduan Rakyat (Pospera) Toba, Jefry F Siahaan, Sabtu(12/2/2022), di Balige.
Ia mengatakan, hasil assesmen sudah sejak awal diragukan, sebab sejak digelar ujian oleh BKD butuh waktu 3 bulan baru dikukuhkan, hingga membuat situasi pemerintahan daerah terkesan stagnan.
"Sekarang perlu dipertanyakan kepada Bupati Poltak Sitorus pekerjaan siapa ini dan motivasinya apa? Apakah ada unsur dendam atau unsur lain?," tanya Jefry.
Kata Jefry, Bupati Poltak Sitorus apabila tidak membuka secara transparan hasil pelantikan akan menjadi bumerang bagi dirinya, terutama dari kalangan ASN.
"Masih mending kalau penentuan pejabat itu melibatkan Baperjakat, kalau tidak pasti menjadi sorotan yang mengandung unsur negatif," sebutnya.
Pemerhati pembangunan Toba, Jaya Napitupulu menyayangkan dalam pelantikan pejabat itu tidak juga dihadiri Wakil Bupati Tonni Simanjuntak.
"Selama kepemimpinan Poltak Sitorus dan Tonni Simanjuntak sudah terlaksana pelantikan sebanyak 3 kali sebanyak itu tak satupun dihadiri oleh Wabup. Ada apa hubungan mereka," ucap Jaya.
Audhi Murphy Sitorus yang sebelumnya menjabat Sekretaris Daerah dan kini turun jabatan sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan mengaku tidak dilibatkan dalam proses pergantian para pejabat tersebut. Padahal, posisinya sebagai Sekda ketika itu menjabat Ketua Baperjakat.
"Penurunan jabatan bagi ASN adalah bentuk hukuman atas penilaian Tim Baperjakat. Saya sebagai Sekda untuk hal itu tidak pernah dilibatkan," katanya.
Dalam pelantikan 188 orang pejabat di lingkungan Pemkab Toba itu, 19 pejabat eselon II didemosi atau turun jabatan ke eselon III, yakni menjadi kepala bidang, sekretaris dinas/badan dan Camat.
Jabatan Sekda dirangkap Kepala BKD Agus Sitorus yang berstatus Plh.