Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Ekspor karet dari Sumatra Utara (Sumut) pada Januari 2022 anjlok 17,7% menjadi 32.608 ton dibandingkan December 2021 yang mencapai 39.636 ton. Memasuki awal tahun 2022, kinerja ekspor melemah karena volume penurunan yang tajam, sedangkan harga mulai membaik. Penurunan volume ekspor ini disebabkan permintaan atau order dari end user berkurang dan masih ada sedikit delay shipment (penundaan pengapalan) pada Januari.
"Bila dibandingkan dengan volume ekspor pada Januari tahun lalu, terlihat penurunan 1,2%," kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, Senin (14/2/2022).
Edy mengatakan, total ada 34 negara tujuan ekspor pada Januari 2020. Lima besar negara tujuan ekspor karet Sumuy adalah Jepang dengan porsi sebanyak 27,03%, kemudian Amerika Serikat (AS) sebanyak 12,78% dari total ekspor Sumut, Brazil sebanyak 10,73%, Cina sebanyak 7,68%, dan Turki sebanyak 6,12%.
Sementara itu, harga karet jenis TSR20 di bursa berjangka Singapura memperlihatkan adanya kenaikan di Februari ini. Pekan lalu harganya tercatat 180,6 sen AS per kg. Adanya peningkatan harga ini, kata Edy, diharapkan dapat meningkatkan penjualan di pasar spot.
"Memasuki Februari, kondisi kebun karet di Sumut sebagian sudah memasuki musim kering dan itu akan mepengaruhi produksi kebun karet. Keadaan ini juga akan mempengaruhi kinerja ekspor yang diperkirakan masih stagnan," kata Edy.