Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kota pelabuhan strategis Ukraina, Mariupol berada di bawah "blokade" pasukan Rusia setelah berhari-hari mengalami serangan. Wali kotanya, Vadim Boychenko menyebut kota tersebut telah diserang dengan kejam.
"Selama lima hari, kampung halaman kami, keluarga kami yang terdiri dari setengah juta orang, telah diserang dengan kejam," tulisnya dalam pesan yang diposting ke akun Telegram wali kota tersebut, seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (5/3/2022).
Terletak di Laut Azov, kota berpenduduk 450.000 orang itu telah digempur militer Rusia, dan listrik atau air pun mati di kota tersebut.
"Untuk saat ini, kami sedang mencari solusi untuk masalah kemanusiaan dan semua cara yang mungkin untuk mengeluarkan Mariupol dari blokade," kata Boychenko dalam pesannya.
"Prioritas kami adalah penetapan gencatan senjata sehingga kami dapat memulihkan infrastruktur vital dan mendirikan koridor kemanusiaan untuk membawa makanan dan obat-obatan ke kota," tambahnya.
Menguasai Mariupol akan memberi keuntungan strategis bagi invasi Rusia, karena bisa menghubungkannya dengan pasukan Rusia yang datang dari Krimea yang dicaplok Rusia serta pasukan di Donbas.
Awal pekan ini, wali kota Mariupol menuduh pasukan Rusia menghancurkan jembatan dan kereta api untuk mencegah warga pergi.(dtc)