Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT Pertamina menyampaikan bahwa penyaluran solar subsidi telah melebihi kuota sekitar 10% hingga Maret ini. Perusahaan minyak dan gas (migas) milik negara itu menjelaskan bahwa kebutuhan energi meningkat seiring tumbuhnya perekonomian nasional.
Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional saat ini yang realisasinya ditargetkan di atas 5% pasti akan berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan energi, salah satunya solar subsidi.
Pihaknya berupaya memastikan stok dan menjamin terjaganya proses distribusi di lapangan dengan maksimal.
"Upaya yang sudah kami lakukan menormalisasi pasokan sesuai demand, hingga Maret ini realisasi solar subsidi sudah over 10% dari kuota," katanya kepada detikcom, Minggu (27/3/2022).
Di sisi lain Irto menyebut ada oknum-oknum yang menyelewengkan solar subsidi untuk mengeruk keuntungan, mengingat perbedaan harga solar subsidi dan non subsidi cukup jauh.
"Karena ada disparitas harga antara harga BBM subsidi dan harga BBM non subsidi sehingga ada oknum yang mengambil keuntungan dalam kondisi seperti ini," paparnya.
Irto menjelaskan Pertamina berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) dan kepolisian untuk membantu pengamanan dan pengaturan layanan di SPBU.
Lanjut dia, sejumlah oknum nakal sudah ditangkap, misalnya saja di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.
"Kami juga mengapresiasi pihak kepolisian yang telah melakukan penangkapan oknum yang melakukan penyelewengan solar subsidi," tambahnya.
Seperti diketahui, Polisi sebelumnya membongkar praktik penyelewengan solar bersubsidi. Modusnya, pelaku memodifikasi kendaraan dengan tandon untuk membeli solar bersubsidi ke SPBU lalu menjualnya lagi dengan harga industri.
Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen M. Yassin Kosasih, menjelaskan modus yang dilakukan dengan menyiapkan mobil dan truk yang sudah dimodifikasi memiliki tandon di dalamnya.
Untuk truk, baknya diisi tangki yang kemudian ditutup karung berisi serbuk kayu kemudian ditutup terpal untuk kamuflase. Sedangkan untuk modifikasi mobil panther, kursi tengah dan belakang dibongkar diganti dengan tandon yang bisa mengangkut satu ton minyak.
Yassin menyebut modifikasi kendaraan sudah sangat terencana, pengisian dilakukan lewat lubang BBM kendaraan seperti biasanya. Untuk menghindari kecurigaan, pelaku mengisi dengan kapasitas normal kemudian pindah ke SPBU lainnya.
"Tidak menutup kemungkinan (keterlibatan petugas SPBU). Tapi melihat kasus ini orang SPBU tidak ada yang mengerti karena mengisi mereka (pelaku) pintar, mereka mengisi sekitar Rp 500 ribu, dalam batas kewajaran. Tapi mereka pindah dari SPBU satu ke yang lain. Jadi saya sampaikan sampai saat ini belum ada keterkaitan petugas SPBU," kata Yassin saat rilis kasus di Integerated Terminal Pertamina Semarang, Pengapon, Jumat (21/1/2022).(dtf)