Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Lewat Twitternya, Elon Musk menyatakan bahwa Tesla mungkin terjun ke bisnis penambangan dan pemurnian litium secara langsung dan dalam skala besar. Alasannya biaya logam, komponen kunci dalam pembuatan baterai kini menjadi sangat tinggi.
"Harga litium telah mencapai tingkat yang gila," tulisnya, melansir CNBC, Sabtu (9/4/2022).
Menurut Tesla, litium jumlahnya berlimpah. "Karena litium hampir ada di mana-mana di Bumi, tetapi kecepatan ekstraksi atau pemurniannya lambat." tambah Musk.
Bos teknologi Tesla dan SpaceX itu menanggapi tweet yang menunjukkan harga rata-rata litium per ton dalam dua dekade terakhir, yang menunjukkan kenaikan harga tinggi sejak 2021. Menurut Benchmark Mineral Intelligence, biaya logam telah naik lebih dari 480% pada tahun lalu.
Berdasarkan Survei Geologi Amerika Serikat (AS) yang dilakukan sebuah divisi dari Departemen Dalam Negeri AS, menjelaskan memang terjadi deposit litium di seluruh AS.
Litium merupakan bahan baku berharga dalam baterai kendaraan listrik, karena merupakan logam paling ringan dan elemen padat yang paling lunak. Itu berarti baterai yang dibuat dengan litium memiliki kekuatan yang besar terhadap rasio yang tinggi. Hal itu penting untuk yang berhubungan dengan transportasi.
Tweet pada Jumat lalu itu bukan pertama kalinya, Musk sebelumnya juga pernah mengutarakan gagasan Tesla akan menambang litium-nya sendiri.
Sebagai informasi, pada 2020, Tesla mendapatkan haknya sendiri untuk menambang litium di Nevada, AS setelah kesepakatan untuk membeli perusahaan pertambangan litium gagal.(dtf)