Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pasca viralnya keributan oknum Kepala Lingkungan (kepling) Iskandar dengan warganya di kawasan Perumnas Mandala, Jalan Nuri 13, Kelurahan Kenangan Baru, Kecamatan Percut Seituan, di media sosial karena masalah parkir mobil, membuat sejumlah warga gerah.
Apalagi usai ditelusuri ternyata beberapa warga juga mengeluhkan kinerja oknum kepling ini tidak amanah dan adanya dugaan melakukan pungli kepada warga yang mengurus data kependudukan.
Sejumlah warga di antaranya Suhartono warga Nuri 4, Akbar Wahyudi warga Nuri 10, dan Uce Warga Nuri 13 dengan tegas meminta Camat dan Lurah mengevaluasi kepemimpinan Iskandar selaku Kepling Nuri B di Perumnas Mandala.
"Kepling dan keluarganya terlalu arogan dan kerap membuat keributan dengan warganya, lebih banyak dia lagi hampir tiap hari parkir mobilnya di jalan depan rumahnya sehingga susah orang lewat dan terpaksa mutar karena malas ribut sama dia, teranyar kasus keributan di posting pada media sosial itulah," kata Suhartono warga Perumnas Mandala Jalan Nuri 4 ini, Jumat (22/4/2022) siang.
"Saya saja sampai sekarang ini belum selesai kepengurusan kartu keluarga (KK) atas nama saya sendiri, belum siap padahal sudah diberi uang, maksudnya agar dipercepat kepengurusan suratnya, tapi nyatanya tidak selesai," ucap Suhartono lagi.
Senada dengan itu, Akbar Wahyudi menuturkan bahwa Iskandar tidak cocok lagi jadi kepling, karena tidak pernah mengakomodir permasalahan warganya, ditambah lagi anggota keluarganya bersikap arogan dan terkesan sombong.
"Saya pernah menegur anak lelaki si kepling berkendara kencang di jalan yang sempit bukannya minta maaf justru tidak terima. Ketika saya sampaikan ke Iskandar selaku orangtua si anak terkesan sepele dengan nada bahasa yang keluar seakan tidak memperdulikan. Malah mengatakan anakku laga samamu mau," ucap Akbar sembari menirukan perkataan kepling itu kepada dirinya.
Sementara, Uce yang merupakan warga Jalan Nuri 13, menyebutkan bahwa keluarga si kepling kerap membuang sampah dan kotoran binatang di depan parit rumahnya, sementara rumah kepling paritnya ditutup olehnya bila diingatkan tidak terima.
"Ujungnya ribut dengan keluarga saya, jadi sudah banyak permasalahan semenjak dia menjadi kepling kurang lebih 10 tahun di sini," ucap Uce.
Terpisah, Lurah Kenangan Baru, Rizal saat dikonfirmasi menyatakan masih mendalami soal ini.
"Jadi kita damaikanlah, mungkin hanya kesalahpahaman dalam penyampaian," ucapnya, sembari menjelaskan bahwa Iskandar telah lima tahun menjabat kepling di situ.
Disinggung keluhan warga di atas tadi, Rizal mengatakan bahwa informasi ini juga segera akan ditelusurinya.
"Artinya, bila ada permasalahan dengan kepling bisa langsung ke kelurahan sehingga bisa diakomodir," jelas Rizal.
Sementara, Kepling Iskandar saat dikonfirmasi menjelaskan kejadian viral di medsos yang sebenarnya bahwa saat kejadian ia baru pulang berbelanja dan hendak menuju ke rumah. Nah masuk gang, ada mobil parkir di tengah jalan, kemudian ia mengklakson beberapa kali.
Dari dalam rumah terdengar sahutan dan tak lama mobil tersebut digeser hingga ke tepi. Namun dari rumah yang diparkir mobil tersebut ada sejumlah orang dengan nada kesal tak terima, dan itu didengarkan oleh istrinya.
"Istri saya spontan menanggapi sehingga terjadi perdebatan. Dimana istri dan anak lelaki membawa gayung, yang berisikan air dengan tujuan supaya bubar. Namun kejadian ini akan saya selesaikan dengan kekeluargaan," jawab Iskandar.
Berkaitan kabar dalam kepengurusan KK warga ada memberikan uang, Iskandar membantah hal tersebut.
"Jadi kalau saudara Suhartono ada bilang kasih uang, ya silahkan dia dipertemukan dengan saya," ujar Iskandar lagi, seraya membantah anak lajangnya ngebut bawa sepeda motor di gang yang sempit.
"Jadi tidak benar itu, karena banyak warga lainnya yang melihat bahwa anak saya mengenderai sepeda motor biasa-biasa saja," tandasnya.