Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Wali Kota Gunungsitoli, Lakhomizaro Zebua, menegaskan, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bukan bencong, tetapi pejantan-pejantan tangguh.
"Kalian ini dilantik, bukan bencong. Saya tidak pernah melantik bencong. Tau bencong kan? Tetapi pejantan pejantan semua, ia kan, Eka (Eka Kurniawan Harefa)?" tegas Lakhomizaro di hadapan wartawan saat konferensi pers yang digelar Pemko Gunungsitoli turut dihadiri Kepala Satpol PP, Eka Kurniawan Harefa bersama para kepala OPD lainnya, Kamis, kemarin.
Satpol PP Kota Gunungsitoli bukan bencong diungkapkan Lakhomizaro, terkait bentrok antara petugas penegak perda itu dengan pedagang kaki lima (PKL) di lokasi eks Pasar Beringin Gunungsitoli beberapa waktu lalu. Akibatnya, kasus ini berujung saling lapor antara pedagang PKL dengan Pemko Gunungsitoli melalui Satpol PP ke penegak hukum.
"Sikap saya tidak mau berdamai. Saya tidak mau mundur, maju terus", katanya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan laporan secara resmi ke Polres terkait tindakan pengancaman dan pemukulan terhadap Satpol PP. "Didampingi pengacara kita. Saya sudah minta kepada Kapolres Nias untuk menuntaskannya", ujarnya.
Kalau memang salah petugas Satpol PP silahkan masukan. Jika salah juga pedagangnya ya masukan.
Bentrok antara petugas Satpol PP dengan PKL beberapa waktu lalu, menurut Walikota Gunungsitoli, lantaran mereka dari pedagang yang memulai dengan cara memukul petugas. Malah sampai mengancam pakai pisau Satpol PP.
Dijelaskan, petugas juga manusia ingin membela diri. Padahal sedari awal sudah dikastau disesuaikan. Tapi ini orang mengancam ancam pakai pisau.
"Dalam kasus ini sampai ada preman yang ingin melemahkan pemerintah. Saya katakan, tidak ada ceritanya pemerintah takut", jelas Lakhomizaro.
"Asal tau, kalau dengar saya ini dulu juga preman, nggk ada takutnya saya sewaktu muda. Tanya tanya saya ini dari kampung Tumori", ceritanya.