Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kabupaten Toba diwarnai dengan banyak bertabur hadiah terhadap siswa dan guru yang berprestasi, Jumat (13/5/2022), di halaman kantor bupati, di Balige. Namun sayang, dalam acara tersebut sampai lupa tertib acara penting, termasuk menyanyikan lagu wajib nasional maupun membacakan pidato Menteri Pendidikan.
Seremonial acara Hardiknas yang dimulai tepat pukul 08:30 WIB, dimulai dengan persiapan barisan, pembina upacara memasuki mimbar, pembacaan teks Pancasila, Pembukaan UUD 1945 dan menyanyikan Lagu Indonesia Raya.
Berlanjut acara pembina upacara memimpin Hening Cipta, usai itu langsung pembagian hadiah yang spektakuler terhadap siswa dan guru berprestasi, sehingga peserta upacara yang terdiri dari siswa dan guru ASN/swasta mulai membubarkan diri.
"Seharusnya acara lebih difokuskan dulu untuk Hari Pendidikan Nasional, tertib acara harus lebih dulu tuntas, termasuk pidato resmi Menteri Pendidikan maupun doa pembukaan baru dilanjut acara seremonial bagi-bagi hadiah," ujar pengunjung, Desi Gultom.
Kata Desi Gultom, acara yang difasilitasi oleh Dinas Pendidikan lebih memilih euforia bagi-bagi hadiah dibanding makna Hari Pendidikan di masa pandemi.
BACA JUGA: Hak Jawab Pemkab Toba soal Pemberitaan Hardiknas Bertabur Hadiah
Denytia Hutagaol sebagai pengunjung juga merasa kecewa akan makna Hari Pendidikan kali ini, dimana lebih menonjolkan diri akan citra daripada peningkatan pendidikan.
"Harusnya Kadis Pendidikan juga tidak lupa menjelaskan bagaimana jumlah siswa masuk ke SMU Unggul mengalami penurunan untuk Tahun 2022, peserta sebanyak 600-an yang diterima hanya 51, padahal tahun sebelumnya yang diterima 70-an siswa. Apakah ini peningkatan pendidikan tentu butuh penjelasan di Hari Pendidikan," ucapnya.
Lanjut Denytia Hutagaol,karena euforia Hardiknas Tahun 2022 bagi-bagi hadiah dan secara keseluruhan didapat dari BUMN, PT Erlangga dan Sihar Sitorus tanpa ada dari APBD sangat dibutuhkan penjelasan.
"Beranikah Kadis Pendidikan menyampaikan secara terbuka? Berapa besaran bantuan BUMN dan berapa yang dibagi-bagi. Juga tentang Tim 150 untuk memaksimalkan jumlah masuk siswa ke SMU unggul perlu diperjelas mengapa hasilnya justru menurun dibanding tahun lalu," katanya.
Setelah penyerahan hadiah dari Bupati Toba yang selalu didampingi Kadis Pendidikan, Rikardo Hutajulu dan selalu diikuti tepukan tangan dari Kadis Pendidikan mengundang makan supaya seluruh hadirin juga bertepuk tangan alhasil kurang mendapat sambutan karena peserta sudah berangsur membubarkan diri.
Terakhir penyampaian pidato Bupati Poltak Sitorus bersama jajaran, termasuk di antaranya Sekda Augus Sitorus,Asisten I Eston Sihotang, staf ahli,Kabag dan Kadis. Pengunjung yang mengikuti dan mendengarkan pidato hanya segelintir saja, didominasi kepala sekolah dan siswa.