Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Per April 2022, investor pasar modal di Sumatra Utara (Sumut) bertambah sebanyak 15.374 orang. Realisasi ini sekitar 26,5% dari target 58.089 orang di tahun 2022. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumut, total jumlah investor pasar modal Sumut sebanyak 181.343 SID dan didominasi investor usia milenial (18-25 tahun) sebanyak 69.903 orang.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumut, M Pintor Nasution, mengatakan, dominasi kalangan milenial di Sumut karena kelompok pelajar dan mahasiswa ini semakin melek pasar modal. "Memang kalau untuk aset terbesar masih di kelompok usia 41 tahun ke atas. Tapi untuk pertumbuhan, kelompok milenial sangat pesat," katanya, Rabu (18/5/2022).
Data BEI, investor kedua terbanyak pada usia 31-40 tahun sebanyak 40.165 orang, usia 26-30 tahun sebanyak 38.779 investor dan 41 ke atas sebanyak 31.742 orang. Karakter investor pasar modal di Sumut di tahun ini, kata Pintor, hampir sama dengan tahun lalu.
Dari total investor pasar modal di Sumut, laki-laki mendominasi yakni sebanyak 100.107 orang dan perempuan sebanyak 67.506 orang. Untuk jenis pekerjaan didominasi karyawan swasta sebanyak 68.777 investor, pelajar mahasiswa sebanyak 38.837 investor dan pengusaha sebanyak 29.859 investor.
Untuk kabupaten/kota, Medan masih tetap menyumbang investor terbanyak. Diikuti Deli Serdang, Binjai, Tapanuli Selatan, Pematang Siantar dan Serdang Bedagai.
Pintor mengatakan, meski realisasi investor per April baru sekitar 26,5% dari target 58.089 orang di tahun 2022, pihaknya optimis bisa mencapai target. Karena merujuk capaian di tahun lalu, investor baru mencapai 80.702 orang dan jauh di atas target 51.054 orang.
Untuk planning BEI Perwakilan Sumut tahun ini, kata Pintor, kegiatannya sudah terealisasi 37% dari target 350 kegiatan. Lalu untuk target 6 Galeri Investasi BEI, sudah terealisasi satu. Target investor aktif tahun ini sebanyak 41.157 SID dari yang aktif jual dan beli saat ini sebanyak 31.659 SID. Kemudian sosialisasi ke calon emiten 24 dan yang sudah dilaksanakan 7 sosialisasi.
Ditanya soal transaksi di sepanjang tahun 2022, Pintor mengatakan, sedikit mengalami koreksi. Jika di tahun 2021 transaksi berkisar Rp 18 hingga Rp 19 triliun, di tahun ini hanya berkisar Rp 11 hingga Rp 13 triliun. Paling tinggi transaksi pada Maret hampir Rp 16 triliun.
"Penurunan transaksi pertama karena invasi Rusia ke Ukraina. Lalu ada juga pengaruh karena The Fed menaikkan suku bunga. Terus ada juga karena start up yang membuat uang investor 'nyangkut'. Itu sangat mempengaruhi mengingat investor Sumut didominasi kalangan milenial. Karena setelah nyangkut, mereka tidak punya dana lagi," kata Pintor.