Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Labuhanbatu. Beredar video kisruh pertandingan sepak bola di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Wasit jadi korban amukan salah satu tim, ia dikejar, ditunjang dan dikeroyok.
Video yang di unggah oleh akun Facebook Adv Sultan Parlaungan Harahap pada Selasa (24/5/2022) itu menjelaskan bahwa pertandingan yang berlangsung merupakan turnamen bola kaki Ramadhan CUP di Kabupaten Labuhanbatu.
Dalam video tersebut tengah berlangsung pertandingan bola kaki antar tim Kelurahan Padang Matinggi dengan tim Kelurahan Cinta Makmur, di Stadion Binaraga, Labuhanbatu, Senin (23/5/2022).
Dari keterangan yang disampaikan dalam unggahan itu, wasit yang diketahui bernama Ibnu dan sudah berlisensi itu menjadi korban amukan oleh tim dari Kelurahan Padang Matinggi.
"Wasit dipukul oleh tim Padang matinggi pada saat melawan cinta makmur.
Lokasi binaraga, tanggal 23 Mei 2022.
Nama wasit tersebut adalah ibnu. Salah satu warga Labuhanbatu yang memiliki lisensi wasit oleh PSSI," tulis Adv Sutan Parlaungan Harahap.
Peristiwa ini menuai kritikan darinya atas kekhawatiran perkembangan dunia sepak bola di Kabupaten Labuhanbatu yang masih terbiasa dengan sikap yang tidak profesional.
"Gimana Mau bagus sepak bola kita di Labuhanbatu, masih terbiasa dengan sikap yang tak profesional. Saya pikir, panitia harus tegas terkait dengan tim yang tidak profesional," ungkap Sutan.
Beragam komentar muncul menanggapi isi video yang kini tengah menjadi konsumsi masyarakat.
Misalnya komentar akun Ridwan Set***, ia mengenal sosok korban dan penasaran dengan kabar korban.
"Si Ibnu Perisai Yg Dipukuli? Wadaw Parah ni Pekara Piala dan hadiah.Gmn
Kabar s ibnu! Ayoooooo.mana panitia....!," tulisnya.
Komentar berbeda juga dilontarkan akun lainnya seperti akun Abay Ha*** " ini la kalau liga kangkung (emotikon senyum)," tulisnya.
"Baronti saja suruh bang, ganti sama UFC," tulis akun Nazmi Ri***.
"Bubarkn saja om... Ud g cocok lgi tu prtandingnnya...," tulis akun Rody Gi**.
"Kampungan.....!!!!sok jago..
ijin..!!siapa yg bertanggung jawab atas kejadian ini..," tulis akun And***.
"Ya Allah..kasihan kali Ibnu..keponakan saya tuh...kog begitu ..mana sportifitas..nya ???," tulis akun Sup** A*.
Kronologi
Ketika dikonfirmasi pemilik akun bernama asli Nasir Wadiansan Harahap SH menjelaskan kronoligi awal mula kericuhan itu terjadi. Ia menjelaskan, salah seorang pemain dari tim Padang matinggi tidak terima diganjar kartu kuning yang diduga akibat etika nya yang sempat mengancam wasit saat pertandingan berlangsung.
"Wasit ngasih kartu kuning, dari informasi yang saya ketahui pemain Padang Matinggi ada mengancam wasit," kata pria yang berprofesi sebagai advokat itu.
Tidak sampai di situ, kata Pria yang akrab disapa Lacin itu, pemain tersebut semakin tidak terima dan semakin mununjukan emosionalnya dan diduga ada menyerang wasit dengan tunjangan.
Kemudian wasit kembali memberikan sanksi dan mengarahkan kartu merah kepada salah seorang pemain dari Padang Matinggi itu.
Namun kericuhan semakin menjadi sampai tak terbendung. Disayangkan, panitia tidak siap saat itu karena tidak ada pengamanan dari TNI dan Polri.
"Kita sayangkan saat itu panitia kurang siap, tidak ada pengamanan dari TNI dan Polri yang ada hanya pengawalan dari satpol PP dengan jumlah terbatas," sebut Lacin.
Ketika kericuhan terjadi, Bupati Labuhanbatu yang pada saat itu turut menyaksikan coba mengambil kendali, namun kericuan tidak dapat terbendung.
Pada akhirnya, wasit dengan lisensi pantas ikut di pertandingan Liga 2 itu diamankan dan dibawa ikut dengan menumpangi mobil Bupati Labuhanbatu.
"Bupati sempat mendinginkan situasi tapi tidak terbendung. akhirnya wasit dibawa pakai mobil bupati, dan pertandingan tidak dilanjutkan," sebut Lacin.