Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - PKB mencolek NasDem terkait rencana koalisi di Pilpres 2024. NasDem pun menjawab keinginan PKB tersebut.
"He he he, kalau berkeinginan ya tentu boleh saja dong. Niat baik perlu kita hormati. Koalisi yang solid baru akan terbentuk jika Capres telah ditetapkan," kata Sekjen NasDem Johnny G Plate kepada wartawan, Rabu (25/5/2022).
Dia mengatakan NasDem akan menjajaki koalisi usai menggelar rakernas pada pertengahan Juni 2022. Rakernas itu akan menghasilkan rekomendasi bakal capres yang diusung NasDem.
"NasDem akan melaksanakan rakernas pada mid Juni 2022 merekomendasikan beberapa nama capres kepada Ketua Umum NasDem dan setelahnya baru NasDem akan berkomunikasi dengan calon mitra membentuk koalisi Pilpres untuk memenuhi persyaratan PT (presidential threshold) 20 persen. Masih cukup banyak waktu, ojo kesusu toh," ujarnya.
Dia mengatakan tidak ingin berandai-andai terkait capres. NasDem, katanya, akan mengutamakan kepentingan bangsa.
"Jangan berandai-andai dulu, terhadap kebijakan strategis seperti capres tentu akan dibicarakan dengan pertimbangan strategis untuk kepentingan besar, yakni bangsa dan negara. Kami memahami adanya kepentingan taktis politik namun strategi besar untuk kepentingan strategis bangsa akan selalu kami utamakan," tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid berbicara terkait koalisi Pilpres 2024. Jazilul menyampaikan, PKB ingin membuat koalisi di Pemilu 2024.
"Sangat mungkin, sangat mungkin karena PKB partai tengah artinya masih ada partai tengah lain misalkan NasDem setuju jalan, jadi," kata Jazilul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/5).
Namun, tidak tertutup kemungkinan PKB juga akan bergabung dengan koalisi lain. Dia mengatakan PKB ingin memimpin koalisi.
"Setiap partai atau PKB sebenarnya melihat momentum 2024 itu momentum baru, PKB ingin memimpin poros lah jangan ikut terus tetapi kita harus sadar diri, kecuali kita bergabung dengan Golkar PAN PPP nah itu kan hampir satu rumpun, atau juga katakanlah Demokrat, jadi PKB ingin memimpin poros itu," ucap Jazilul. dtc