Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve dikabarkan menanggung kerugian yang belum direalisasi sebesar US$ 330 miliar atau setara Rp 4.792 triliun (kurs Rp 14.521). Menurut laporan keuangan bank, kerugian ini terjadi atas investasi Kementerian Keuangan AS dan sekuritas per Maret 2022.
Mengutip dari reuters, Senin (30/5/2022), Dalam laporan keuangan yang dirilis tersebut, kerugian tersebut terjadi karena dampak kenaikan suku bunga terhadap nilai pasar neraca The Fed. Angka kerugian itu pun diprediksi masih akan bertambah lagi.
Adapun total potensi kerugian bertambah sebesar US$ 8,5 triliun. Penambahan ini disebut akan menimbulkan masalah politik yang berpotensi juga mempersulit keadaan bank sentral itu.
Saat ini kepemilikan bank sentral di dua aset tersebut hampir US$ 9 triliun. Ke depan masih ada memungkinkan Fed menambahkan aset sebesar US$32,2 miliar ke Departemen Keuangan AS pada kuartal pertama tahun 2022.
Kepala ekonom di Bank Policy Institute, Bill Nelson, mengatakan jika melihat aset The Fed hingga akhir tahun lalu, kerugian yang belum direalisasi bahkan disebut lebih besar US$ 458 miliar. Hal itu disebabkan karena banyak adet yang dibeli saat pandemi, di mana pada waktu yang sama kondisi negara masih proses proses pemulihan dari pandemi.(dtf)