Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Midodareni Gallery mengusung 10 desain pada gelaran Sumut Fashion Week yang berlangsung 7-12 Juni 2022, di Mall Center Point Medan. Dari 10 desain yang dibawa, Midodareni tetap mengusung tema tradisional tapi dengan modifikasi yang dipadu padankan dengan 'look' internasional.
Sesuai dengan target market Midodareni yakni pengantin, pada gelaran Sumut Fashion Week ini, ada 4 desain dengan tema adat yang dibawa yang berasal dari adat Mandailing, Sunda dan Jawa. Untuk sisanya, merupakan desain modifikasi modern.
"Utamanya memang modifikasi. Jadi rata-rata temanya modifikasi tradisional dan modern. Ada juga yang modern," kata Owner Midodareni Gallery, Farhani Inesya Putri, Kamis (9/6/2022).
Putri, sapaan akrab Farhani Inesya Putri, mengatakan, untuk Sumut Fashion Week ini, nantinya akan ke Indonesia Fashion Week. Dia pun berharap, desain dari Midodareni bisa melenggang di Indonesia Fashion Week. Karena menurutnya, pasar desain tradisional ini luas apalagi Sumut yang punya banyak adat dan itu bisa dikenalkan lebih luas.
"Untuk desain tradisional modifikasi yang selama ini digeluti oleh Midodareni, peminatnya sangat banyak. Bukan hanya dari Medan, tapi dari luar Sumut juga ada yang pesan. Bahkan pernah kita ke Malaysia untuk mengurus salah satu wedding disana. Itu artinya, pasarnya masih sangat luas dan banyak yang suka dengan desain tradisional modifikasi," kata Putri.
Midodareni, kata Putri, juga bekerjasama dengan daerah untuk desain baju yang mengambil tema adat. Jadi dengan begitu, semua akan sesuai dengan konsep yang diusung Midodareni. "Misalnya dari adat Sibolga. Maka kita kerja sama dengan pengrajin disana. Jadi hasilnya sesuai dengan yang kita inginkan setelah dimodifikasi," katanya.
Ditanya bagaimana akhirnya terjun ke dunia desainer, Putri mengaku awalnya tidak memiliki passion. Hanya menemukannya dari pengalaman melihat fashion show dan sering diundang jadi juri. Untuk ide sendiri, mencari dari konsep luar negeri. Dia mengaku paling suka konsep desain dari Dubai yakni ball gown. Salah satu konsep itu juga dibawanya pada gelaran Sumut Fashion Week.
Midodareni yang kini menginjak usia 7 tahun, pada awalnya hanya merancang untuk baju wisuda yakni kebaya modifikasi dan songket. Tapi sekarang sudah memiliki sekitar 800 gown yang bisa disewakan juga. Meski diakuinya bisnis di bidang desain juga ada pasang surutnya, tapi dia tetap yakin dengan konsep yang dia tawarkan ke pelanggannya.
"Kita selalu mencari apa yang bisa ditawarkan ke pelanggan. Karena desain tradisional, kita tahu di Medan juga sudah banyak. Makanya kita harus terus menggali dan menunjukkannya melalui fashion show seperti Sumut Fashion Week ini. Jadi karya-karya kita bisa semakin dikenal," katanya.