Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan keberhasilan Indonesia yang tidak mengimpor beras selama tiga tahun. Menurutnya capaian ini patut disyukuri.
"Beras yang biasanya kita impor 2 juta ton, sudah tiga tahun ini kita tidak impor beras sama sekali, ini patut kita syukuri," kata Jokowi dalam silaturahmi dengan Relawan Tim 7 di di E-Convention Ancol, Sabtu (11/6/2022).
Jokowi menjelaskan, keberhasilan ini berkat proyek bendungan yang sudah dibangun. Ada 29 bendungan yang sudah dibangun dari total 65 bendungan yang telah dikerjakan.
Saat ini, urusan pangan menjadi hal yang harus diperhatikan. Di bulan Januari, ada tiga negara yang menyetop ekspor bahan pangannya. Sekarang jumlahnya naik jadi 22 negara, yang mana bahan pangan tersebut dipakai untuk kebutuhan dalam negeri.
Menurut Jokowi, saat ini Indonesia masih mengimpor beberapa komoditas pangan, seperti jagung, gandung, dan kedelai.
"Padahal kita ini masih impor yang namanya jagung masih impor. Kemudian yang namanya gandum masih impor, karena memang tidak ditanam di indonesia. Kedelai masih impor," kata Jokowi.
Jokowi melanjutkan jika harga beras di Indonesia rata-rata masih Rp 10 ribu. Jika dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat (AS), harganya mencapai Rp 52 ribu.
Menurutnya jika harga beras mencapai Rp 52 ribu, akan terjadi demo satu tahun yang tidak akan selesai. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berkomitmen mempertahankan harga beras supaya tidak naik.
Ia memandang semua pihak perlu menjaga kebersamaan, demi stabilitas ekonomi, sosial, politik, dan keamanan negara. "Kalau negara tidak stabil, dikit-dikit goyang dikit-dikit demo, ya kita akan kesulitan membangun negara ini," tuturnya.(dtf)