Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Banjir rob yang kerap dialami warga Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan menjadi persoalan tersendiri bagi warga. Selain harus meninggikan bangunan rumah agar tak air asin yang datang dari laut tidak masuk, warga juga harus mengungsikan peralatan rumah tangga agar tidak hanyut atau rusak.
Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Medan, M Isa Al Basyir saat ditemui medanbisnisdaily.com, mengatakan, ada 6 kelurahan di Kecamatan Medan Belawan yang menjadi langganan banjir rob, yakni Kelurahan Belawan I, Belawan II, Belawan Sicanang, Belawan Bahari, Bagandeli dan Kelurahan Belawan Bahagia. Banjir juga meluas ke Kelurahan Nelayan Indah, Medan Labuhan dan Kelurahan Labuhandeli, Payapasir dan Terjun di Kecamatan Medan Marelan.
Meluasnya genangan air laut setinggi 2,7 meter menimbulkan kekhawatiran bagi warga yang tinggal di pesisir Belawan.
"Diperkirakan banjir rob semakin meluas ke seluruh pelosok Belawan. Semua barang perabotan dan kendaraan sudah diungsikan agar tidak tenggelam di dalam rumah,” keluh Ratna, warga yang bermukim di Jalan TM Pahlawan Belawan.
Tingginya air laut naik ke daratan hingga sedada orang dewasa bukan kali ini saja terjadi, bulan awal 2022 lalu ketinggian air juga sama, warga yang sudah mengetahui fenomena alam tersebut sudah mengungsikan perabotan rumah tangga yang berharga ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terjamah oleh air laut.
"Kami jauh hari sudah mengerti tentang banjir rob ini, setelah BMKG Stasiun Maritim Belawan mengumumkan lewat WA yang diteruskan kepada setiap kepala lingkungan agar selalu waspada terhadap fenomena alam ini, sehingga kami tidak kaget lagi," ujar Fadli (25) warga yang bermukim di pinggiran pantai Belawan Lama. Kalau sudah terjadi banjir rob seperti ini, sejumlah anak-anak dan remaja, bahkan di antaranya ada orang dewasa memanfaatkan banjir rob untuk mandi- mandi bersuka ria dengan keluarga," ujar Fadli.