Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbosnisdaily.com-Belawan. Otoritas Pelabuhan Utama Belawan menyesalkan penyalahgunaan hasil pertemuan audiensi oknum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Medan Belawan. Nama baik institusi Pemerintah Otoritas Pelabuhan Utama Belawan itu terusik dengan pertemuan yang semula disebutkan untuk bersilaturahmi.
"Kita dituduh yang macam-macam dan tanpa bukti. Kami (Otoritas Pelabuhan Utama Belawan-red) merasa telah terjadi pencemaran nama baik. Untuk itu kami menunggu perintah Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Belawan untuk mengambil sikap," ujar Kasubbag Humas Otoritas Pelabuhan Utama Belawan, Siswati Afrillani Sinaga, Rabu (22/06/2022) sore.
Dikatakan Siswati, oknum LPM Kecamatan Medan Belawan menyalahgunakan audiensi. Permohonan silaturahmi sekaligus perkenalan LPM Kecamatan Medan Belawan dalam audiensi tersebut beberapa hari lalu, ternyata dicerca pertanyaan yang memojokkan. Oknum LPM Kecamatan Medan Belawan berinisial BY berupaya menggiring pertanyaan terkait kegiatan di Pelabuhan Belawan.
"Dia (oknum LPM Medan Belawan) mengarah ke situ (kegiatan pekerja pelabuhan), namun kami bantah sesuai aturan, dan bicaranya tidak mendalam. Akhirnya, oknum LPM tersebut minta kerja di pelabuhan. Tentunya tidak bisa, karena tidak memenuhi persyaratan untuk bekerja di area Pelabuhan Belawan, pelabuhan itu aturannya internasional," jelas Siswati.
Sebelumnya, oknum BY menyoroti dugaan monopoli dan amburadulnya pekerja di Pelabuhan Belawan sebagaimana dilansir oleh salah satu media online. Pernyataan itu dikeluarkan usai audiensi dengan Otoritas Pelabuhan Utama Belawan.
Sementara hasil audiensi antara LPM Kecamatan Medan Belawan dengan Otoritas Pelabuhan Utama Belawan menghasilkan tiga poin yang masing-masing poin di dalamnya tidak terdapat bahasan tentang Primer Koperasi Upaya Karya Tenaga Kerja Bongkar Muat (Primkop TKBM) Pelabuhan Belawan.
BY yang berusaha dikonfirmasikan medanbisnisdaily.com, hingga Kamis (23/6/2022) pagi terkait audiensi dengan Otoritas Pelabuhan Utama Belawan, belum berhasil mendapatkan jawaban.