Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Teknologi konversi listrik buatan modifikator Indonesia, Elders Garage, bakal diperkenalkan di Malaysia. Nantinya, Vespa listrik hasil konversi garapan Elders Garage dengan builder lokal Malaysia bakal dipamerkan di event otomotif, Art of Speed (AOS) di Kuala Lumpur, Juli 2022.
Kendaraan listrik mulai dilirik di Indonesia. Di ranah roda dua, selain ada beberapa merek motor listrik di pasaran, juga ada opsi lain bagi pengguna sepeda motor konvensional yang ingin beralih ke motor listrik. Caranya adalah mengubah mesin motor bensin jadi mesin listrik.
Elders Garage menjadi salah satu bengkel yang sudah mendapat sertifikasi dari Kementerian Perhubungan untuk melakukan konversi listrik ini. Produk dari bengkel modifikasi milik Heret Frasthio ini adalah Elettrico, dengan 3 jenis kit konversi yakni Duro, Speedster, dan C70.
Asep Ahmad Iskandar, founder Art of Speed Malaysia, menyambut positif kerja sama dengan Elders Garage. Nantinya kit konversi listrik racikan Elders akan dibawa ke Malaysia dan 'disuntikkan' ke Vespa tua yang ada di Malaysia. Hasil modifikasi itu akan dipajang di event Art of Speed Malaysia, 2-3 Juli 2022.
"Saya rasa untuk sekarang, kami harus impor (kit konversi) langsung dari Heret, bawa ke Malaysia dan bangun di sini, dan kita EV conversion model-model Vespa yang ada. Karena komunitas Vespa tua di Malaysia ini besar, ramai. Jadi bahan (modifikasi) itu masih ada," kata Asep dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (22/6/2022).
Lanjut Asep menambahkan, karya Vespa konversi listrik ini nantinya akan dijadikan hadiah di acara tersebut. Jumlahnya tidak banyak, hanya satu unit saja.
"Yang ini untuk hadiah doorprize ya di acara itu. Jadi Heret akan ke Kuala Lumpur untuk ke acara ini, bangun sebuah motor (Vespa) di acara EV Conversion. Dan kemudian hasilnya akan di-giveaway," sambung Asep.
Dalam kesempatan yang sama, founder Elders Garage, Heret Frasthio, mengatakan bahwa konversi kit atau peralatan untuk mengubah mesin bensin jadi motor listrik, sepenuhnya diimpor dari China. Sementara yang diproduksi di Indonesia adalah perakitan baterai, kemudian swingarm atau lengan ayun.
"Dinamo dan controller masih dari China. Karena kita posisinya sebagai perakit dan kita brand untuk conversion-nya, jadi dari sisi produksi baterai, serta produksi dinamo, controller, kita terus terang relay sama produksi dalam negeri. Tapi saat ini mereka (produsen lokal) masih developing, jadi kita lakukan apa yang kita bisa dulu," ujar Heret.(dto)