Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Dewan Pakar Hoegeng Awards 2022 memilih 9 besar kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Sembilan polisi terpilih itu berasal dari 3 kategori yang telah ditetapkan sebelumnya dengan masing-masing 3 polisi per kategori.
Adapun kategori yang telah disetujui Dewan Pakar sejak awal adalah Polisi Berintegritas, Polisi Inovatif, dan Polisi Berdedikasi. Penentuan 3 kategori itu juga ditentukan oleh Dewan Pakar Hoegeng Awards 2022 yang terdiri dari Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Qotrunnada Wahid, dan Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni dan Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Mohammad Choirul Anam.
Sembilan sosok polisi itu telah melalui tahapan seleksi dari puluhan ribu usulan yang masuk ke detikcom yang dibuka mulai 14 Maret hingga 9 Mei 2022. Dari 9 nama itu, Dewan Pakar akan memilih 3 polisi penerima penghargaan dengan masing-masing 1 orang dari 3 kategori yang ada.
Pengumuman 3 penerima Hoegeng Awards kategori Polisi Berintegritas, Polisi Inovatif, dan Polisi Berdedikasi akan diumumkan pada Jumat, 1 Juli 2022. Acara puncak penganugerahan akan digelar di Gedung The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, dan disiarkan langsung di detikcom.
Lalu, bagaimana sosok kesembilan polisi tersebut? Berikut ini profilnya:
Polisi Berintegritas
1. Kapolda Gorontalo, Irjen Akhmad Wiyagus
Kapolda Gorontalo Irjen Akhmad Wiyagus dikenal sebagai sosok polisi yang antisuap. Sosok 54 tahun itu merupakan mantan penggawa KPK yang punya karakter positif berkesan di mata bawahan dan koleganya.
Mantan anak buah Akhmad Wiyagus di KPK, Sagita Hariadin, menyebut Irjen WIyagus saat itu masih berpangkal komisaris polisi (kompol) adalah pembelajar yang baik. Soal integritas, jangan ditanya lagi.
Selain antisuap dan berintegritas, Irjen Akhmad Wiyagus dikenal sebagai atasan yang tidak bisa ditawar-tawar bila memberikan tugas. Ketegasannya berkesan di hati bawahannya, salah satunya Kapolres Gorontalo Kota AKBP Suka Irawanto.
2. Anggota Satlantas Polres Gresik, Aiptu Jailani
Nama Aiptu Jailani menjadi legenda. Mendiang polisi yang tugas terakhirnya sebagai Polantas di Gresik, Jawa Timur, itu dikenang rekan-rekan sesama polisi hingga masyarakat sipil.
Jailani diketahui meninggal dunia di usia 53 tahun pada Minggu (17/4) sekitar pukul 20.50 WIB lalu. Dia meninggal karena serangan jantung.
Selama menjadi anggota polisi, kejujuran dan sikap integritas Aiptu Jailani diakui oleh banyak orang. Bahkan dia pernah menilang istrinya sendiri yang melanggar lalu lintas.
Sikap jujur dan disiplin Aiptu Jailani itu sangat dikagumi oleh atasannya di Polres Gresik yakni AKP Engkos Sarkosi selaku Kasat Lantas Polres Gresik. Dia mengaku menjadi saksi hidup dari kebaikan Aiptu Jailani.
Engkos menyebut Aiptu Jailani memang tak tebang pilih menindak pelanggar lalu lintas. Bukan cuma istrinya sendiri, Aiptu Jailani disebut juga pernah menilang pejabat seperti anggota DPR dan KPK.
Aiptu Jailani dipercaya atasan memegang jabatan menjadi Baur SIM Satpas Polres Gresik. Engkos mengatakan tugas di posisi yang diduduki Aiptu Jailani sangat rawan terjadi penyimpangan berupa suap-menyuap. Tapi, Aiptu Jailani berkomitmen untuk menolak suap.
3. Kabag Reformasi Birokrasi Polri Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), AKBP Irene Ayu Anggraini
AKBP Irene Ayu Anggraini menjalankan tugas sebagai Kepala Bagian Reformasi Birokrasi Polri di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak 2012. Dia bekerja dengan baik dan menolak gratifikasi.
Untuk memastikan pelayanan prima di Polsek dan Polres di seantero DIY, dia kerap melakukan inspeksi mendadak alias sidak. Dengan begitu, objek yang dia awasi tidak bisa lagi bersiap-siap untuk berpura-pura baik dalam melayani masyarakat.
Selain kontrol secara langsung ke polsek dan polres (sebagian secara mendadak), ada juga monitoring via aplikasi Elektronik Pembangunan Zona Integritas (EPZI) Polri. Dari situ diketahui soal komplain-komplain masyarakat terhadap pelayanan polisi.
Kerja-kerja AKBP Irene membuahkan hasil. Pelayanan kepolisian di wilayah DIY menjadi meningkat. Buktinya ada dalam penilaian penilaian Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB).
Menurut pengakuan koleganya, AKBP Verena Sri Wahyuningsih, AKBP Irene adalah sosok polisi jujur yang tidak mau menerima 'sangu' dari pihak yang dia kunjungi.
Irene sendiri menilai 'sangu' semacam itu sebagai bentuk gratifikasi. Sangu yang patut ditolak itu biasanya disodorkan bila dia berkunjung ke polres atau polsek. Dia senantiasa menolaknya.
Polisi Inovatif
1. Wakapolda Papua, Brigjen Eko Rudi Sudarto
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigjen Eko Rudi Sudarto adalah polisi yang telah berupaya memenangkan hati dan pikiran warga Papua agar warga tidak tertarik dengan propaganda kelompok kriminal bersenjata (KKB). Brigjen Eko Rudi Sudarto dikenal sebagai polisi yang berhasil menjalankan pemberdayaan sosial warga, bahkan di sarang KKB. Dia mengedepankan cara sosial-kemanusiaan, bukan dengan angkat senjata.
Eko mempelopori Binmas Noken Papua sejak 2017. Tugas Binmas Noken memang menjauhkan masyarakat dari rasa simpati terhadap KKB. Pendekatan soft approach diterapkan Brigjen Eko. Senjata tidak dia taruh di dada meski ada bahaya yang mengancam.
Brigjen Eko memberdayakan aspek sosial-ekonomi masyarakat Papua lewat cara pelatihan ternak. Utamanya, ternak babi. Agama Islam yang dianut Eko tak menghalanginya untuk memberdayakan masyarakat Papua dengan hewan yang memang biasa dipelihara di Papua itu.
2. Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran adalah polisi yang dikenal militan menggencarkan vaksinasi di Jakarta Raya. Pria kelahiran Makassar, 14 Agustus 1968 itu adalah alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991. Latar belakang Fadil Imran adalah di bidang reserse, polisi yang bertugas mencari informasi yang rahasia.
Jakarta Raya adalah daerah yang dikecamuk COVID-19 paling berat di Indonesia. Jakarta juga merupakan Ibu Kota, yang perlu senantiasa dijaga situasinya. Fadil selaku Kapolda Metro Jaya berinovasi menggencarkan vaksinasi.
Inovasi yang dijalankan Fadil berbentuk Vaksinasi Merdeka. Dengan program Vaksinasi Merdeka, warga Jakarta dan sekitarnya bisa lebih mudah mengakses vaksin virus Corona. Penanganan pandemi di episentrum pagebluk ini menjadi lebih terbantu karena inovasi Fadil.
Irjen Fadil juga mengusung program yang mewadahi anak muda yang kerap balap liar. Dalam program blak-blakan, Fadil Imran sudah berusaha memikirkan solusi untuk mengakhiri balap liar sejak dia menjadi Kapolsek Cengkareng pada 1998 dan Tanah Abang pada 2000.
3. Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin
AKBP Iman Imanuddin punya langkah inovatif untuk turut memberdayakan penyandang disabilitas. Dia merekrut penyandang disabilitas untuk bekerja di wilayah polresnya.
Inovasinya dijalankan kala Kapolres Kabupaten Bogor ini menjabat Kapolres Tangerang Selatan. Pintu pekerja harian lepas (PHL) dibukanya lebar-lebar, masuklah para penyandang disabilitas, salah satunya Zaenuddin.
Zaenuddin adalah PHL multimedia yang bekerja sejak Februari lalu. Ada tujuh penyandang disabilitas, ada laki-laki dan ada perempuan, yang ditempatkan di Polres dan polsek-polsek kawasan Tangerang Selatan.
Kepala BPN Tangsel juga memberikan kesaksian. Bahkan, saking manusiawinya, dia memasang AC di kamar sel tahanan tersangka. Di matanya, AKBP Iman sangat memanusiakan manusia. Meski begitu, Iman tidak pernah membanggakan dirinya sendiri.
Polisi Berdedikasi
1. Anggota Satuan Polair Polres Lampung Selatan, Aipda Agung Gede Asmarajaya
Aipda Agung Gede Asmarajaya menggencarkan literasi dan berperan merawat lingkungan di Lampung Selatan sudah dilakoni sejak 2012. Aksi nyata di bidang sosial dan lingkungan ini dilakoni anggota Satuan Polair Polres Lampung Selatan tersebut. Warga desa tahu betul karakter Aipda Agung yang peduli terhadap kondisi di wilayahnya.
Jangkar Pustaka adalah nama komunitas penyuluh literasi di masyarakat Lampung Selatan. Lewat Jangkar Pustaka, masyarakat berkegiatan meningkatkan minat baca dari anak-anak dan warga pada umumnya.
Ia bertekad untuk terus bisa memberi manfaat kepada masyarakat sebagai cara pengabdiannya menjadi polisi. Aipda Agung teringat atas pesan seniornya bahwa 'kita adalah apa yang sudah kita lakukan'.
2. Kanit Binmas Polsek Muara Gembong, Aipda Rohimah
Di pojok utara Bekasi, ada Aipda Rohimah yang berjuang membantu kaum jompo kurang beruntung. Dia menggulirkan program Geserin.
Geserin adalah singkatan dari Gerakan Seribu Koin. Program itu digulirkan Aipda Rohimah selaku Kepala Unit Pembinaan Masyarakat (Kanit Binmas) Polsek Muara Gembong.
Geserin atau Gerakan Seribu Koin berbentuk pengumpulan koin-koin demi membantu hidup orang-orang lanjut usia di bawah garis kemiskinan. Ide ini tercetus tatkala Aipda Rohimah melihat koin tercecer di jalanan. Di sisi lain, dia juga terenyuh melihat kakek-kakek dan nenek-nenek meninggal dunia dalam kondisi sebatang kara.
Kebutuhan orang-orang sepuh dia usahakan untuk dicukupi. Bahkan dia pernah memperjuangkan kasur untuk seorang nenek yang hidup sebatang kara. Dia melakukan aksi nyata di lingkungan sosial karena dia sudah bertekad dan berjanji kepada Allah SWT.
3. Anggota Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan Ipda Purwanto
Polisi di Sulawesi Selatan ini mendedikasikan diri untuk membina para petani sekaligus menyalurkan hasil bumi ke seratus panti asuhan. Jasanya diingat oleh warga setempat.
Polisi itu adalah anggota Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan, Ipda Purwanto. Cerita soal Ipda Purwanto disampaikan oleh Jamaluddin yang merupakan warga desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Gowa, Sulawesi Selatan. Dia menceritakan, Ipda Purwanto telah membina kelompok tani di Kecamatan Tinggimoncong dan Kecamatan Tombolo Pao.
Jiwa sosial Ipda Purwanto dinilainya luar biasa. Ipda Purwanto yang bermarkas di Kota Makassar rela menempuh perjalanan sekitar 100 km selama tiga jam ke kampung di Gowa, demi mengurusi program kampung sayur dan distribusinya. Bahkan, Ipda Purwanto dinyatakannya merogoh kocek sendiri untuk menjalankan misinya.
Dari program 'kampung sayur', Ipda Purwanto lalu menggagas kegiatan sedekah sayur ke banyak panti asuhan kawasan Kota Makassar. Sayuran dari petani didistribusikannya supaya bermanfaat.
Ipda Purwanto rela mengorbankan waktu luangnya demi menjalankan kegiatan sosial ini. Masyarakat menjadi simpati kepadanya. dcn