Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sergai. Pupuk Urea yang berada di kios pupuk Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) langka. Namun untuk jenis lainnya, sebanyak 337 ton pupuk menumpuk di gudang penyangga lini III PT Pupuk Indonesia Grup yang terletak di Desa Firdaus. Padahal sejumlah petani di beberapa kecamatan resah karena kelangkaan pupuk subsidi.
"Pada hari ini ada 337 ton pupuk subsidi jenis Phonska yang ada di gudang kita. Kalau Phonska banyak namun kalau untuk Urea tidak di sini," ujar kepala gudang PT Pupuk Indonesia Grup, Kabupaten Sergai, Fachruf Abdalah, Selasa (5/7/2022).
Sejauh ini alokasi pupuk dari pemerintah terus datang. Hanya saja, tidak semua jenis pupuk subsidi tersedia di sana. "Kalau Phonska banyak namun untuk pupuk seperti ZA dan SP dan organik memang sudah tidak ada sejak tanggal 30 Juli kemarin," katanya.
Di Kabupaten Sergai sendiri, kata Fachruf, terdapat 6 distributor yakni CV KAS, CV BAS, KSU Tujuh Naga Mas, CV Tani Mulia, CV Adel Jaya dan PT Petro Sida Jaya.
Keenam distributor itulah yang kemudian menyalurkan pupuk subsidi ke kios kios sesuai Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). "Jadi tugas kita adalah pelayan distributor yang ada di Sergai. Jadi mereka datang bawa surat Delivery Order (DO), kita cek melalui aplikasi, kalau memang ada menyerahkan pupuk sesuai dengan DO yang dibutuhkan. Jadi kita hanya mendrop pupuk sesuai DO yang ada pada distributor, yang menyuplai pupuk kios kios," kata Fachruf.
"Yang penting kita tau mereka punya DO, karena kita hanya melayani mereka yang punya DO. Contoh mereka punya DO dengan kapasitas 20 ton kita hanya melayani itu tidak bisa lebih. Karena kan mereka punya kios, jadi kita berikan setelah itu kita tidak tau mereka apakan itu," katanya lagi.
Sebelumnya, sejumlah petani di Kabupaten Sergai mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk baik pupuk subsidi dan non subsidi. Hal itu telah terjadi sejak beberapa bulan di beberapa Kecamatan di sana. "Sudah sejak beberapa bulan memang kita sulit mau dapat pupuk disini. Apalagi pupuk subsidi kita tidak bisa membeli," kata Lumumba Manurung salah seorang petani di Gempolan, Kecamatan Sei Bamban.
Karena hal itu Manurung pun sampai harus rela membeli pupuk ke Tebing Tinggi. "Tapi kan itu jauh bertambah biaya transport, kadang kita sulit juga kalau sampai jauh jauh hanya mau beli pupuk pasti biaya jauh lebih mahal," katanya dia.
Di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Sergai saat ini tengah memasuki musim tanam padi. Saat inilah dimana para petani juga memerlukan pupuk untuk tanamannya.
R Siburian, salah satu petani mengatakan biasanya mereka melakukan pemupukan pertama beberapa hari usai penyemaian bibit padi. "Biasa ini kami sudah selesai membajak lahan, kita semai bibit. Tak lama lagi baru masuk pemupukan pertama. Tapi ya begitu tidak semua petani bisa dapat pupuk subsidi," kata dia.
"Ya mau tidak mau kita beli pupuk yang non subsidi tapi itu pun kadang kadang tidak bisa langsung dapat juga," ujarnya.
Dia pun berharap agar pemerintah setempat cepat merespon keluhan petani di Kabupaten Sergai. "Kita maunya pemerintah hadirlah melihat kesulitan para petani seperti kami ini," tandasnya.