Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kinerja industri perbankan di Sumatra Utara (Sumut) semakin pulih dan stabil yang ditandai dengan pencapaian kredit yang melebihi pertumbuhan sebelum pandemi Covid-19. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumbagut, penyaluran kredit per Mei mencapai Rp230,14 triliun tumbuh 5,60% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
"Capaian ini menunjukkan jika industri perbankan semakin pulih. Karena pertumbuhan 5,60% itu melebihi pertumbuhan pada saat pra pandemi atau 2019 lalu yang sebesar 3,17% yoy. Adapun pertumbuhan kredit selama masa pandemi terkontraksi yakni minus 3,86% tahun 2020 dan minus 2,27% di tahun 2021 lalu ," kata Kepala OJK Regional 5 Sumbagut, Yusup Ansori, Kamis (28/7/2022).
Yusup mengatakan, pertumbuhan kredit sebagian besar ditopang oleh sektor perdagangan dan sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan. Penyaluran kredit pada sektor perdagangan mencapai Rp44,09 triliun dengan pertumbuhan 10,26% yoy dengan komposisi pertumbuhan terhadap total kredit sebesar 1,90%. Sementara untuk sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan mencapai Rp45,58 triliun dengan pertumbuhan 6,37% yoy dengan komposisi pertumbuhan terhadap total kredit sebesar 1,26%.
Yusup mengatakan, untuk rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross perbankan Sumut tercatat sebesar 2,58%, mengalami perbaikan dibanding pada saat pandemi (Desember 2020) yang tercatat sebesar 3,35%. Artinya, sebesar Rp1,35 triliun kredit bermasalah telah menurun sebagai respons dari adanya kebijakan stimulus yang dikeluarkan oleh OJK.
Industri perbankan di Sumut, kata Yusup, terdiri dari 2 bank umum berkantor pusat, 54 bank umum berkantor cabang dan 53 BPR/BPRS, memiliki total aset sebesar Rp317,79 triliun dengan pertumbuhan 8,19% year on year (yoy). Aset tersebut terdiri dari Bank Umum sebesar Rp315,45 triliun dan BPR/BPRS sebesar Rp2,33 triliun.
Dana pihak ketiga (DPK) terhimpun sebesar Rp295,79 triliun dengan pertumbuhan 7,61% yoy. "Porsi simpanan bank umum terbesar terdapat pada tabungan sebesar Rp134,66 triliun dengan share 45,81% dari total DPK, diikuti dengan deposito sebesar Rp109,86 triliun dengan share 37,37%, dan giro sebesar Rp49,46 triliun dengan share 16,82%," kata Yusup.