Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell mengungkap dalam misinya menjinakkan inflasi akan mengakibatkan sejumlah tekanan ekonomi bagi rumah tangga AS. Dengan begitu menurunkan inflasi bukan hal yang mudah dan bisa cepat dilakukan.
Hal ini diungkapkannya dalam pidato Simposium Ekonomi Jackson Hole tahunan Federal Reserve Jumat pagi. Menurutnya menekan inflasi dengan menaikkan suku bunga akan mengakibatkan beberapa pelemahan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja.
"Sementara suku bunga yang lebih tinggi, pertumbuhan yang lebih lambat, dan kondisi pasar tenaga kerja yang lebih lemah akan menurunkan inflasi, hal itu juga akan membawa penderitaan bagi rumah tangga dan bisnis," kata Powell dikutip dari CNN, Sabtu (27/8/2022).
Pernyataan itu ternyata berbeda dengan yang dikatakan Powell sebelumnya. Beberapa waktu lalu dia sempat mengatakan urgensi untuk menurunkan inflasi yang saat ini telah melonjak.
"Tanggung jawab kami untuk memberikan stabilitas harga tidak bersyarat," katanya.
Sementara Powell tidak memberikan sinyal apakah kenaikan suku bunga akan dilakukan kembali pada penetapan suku bunga bulan depan. Ia hanya mengatakan pihaknya tegas berkomitmen untuk lebih bijak mengendalikan inflasi.
Powell juga pernah mengatakan bahwa mengendalikan inflasi dengan cepat adalah hal sangat penting karena untuk menghindari lonjakan berikutnya "Semakin lama pertarungan inflasi tinggi saat ini berlanjut, semakin besar kemungkinan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi akan mengakar," jelas Powell.
Powell sendiri sudah dua kali dimintai keterangan berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi AS yang lebih lambat, pengangguran melonjak dan ketegangan keuangan disebut-sebut akan membahayakan nasib rumah tangga dan bisnis di AS.(dtf)