Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memberi sinyal pencalonan dirinya kembali dalam pemilihan presiden tahun 2024 mendatang. Dengan pede, Trump mengatakan bahwa pencalonan dirinya akan "membuat banyak orang sangat senang".
"Semua orang ingin saya mencalonkan diri. Saya memimpin dalam jajak-jajak pendapat," kata Trump dalam kutipan wawancara dengan NDTV yang akan disiarkan secara penuh pada hari Kamis (8/9) waktu setempat seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (8/9/2022).
"Dalam setiap jajak pendapat, dalam jajak pendapat Republik dan dalam jajak pendapat Demokrat, dan saya kira, saya akan membuat keputusan dalam waktu dekat. Dan saya pikir banyak orang akan sangat senang," imbuh miliarder berumur 76 tahun itu.
Trump juga mengulangi klaim palsunya bahwa pemilihan presiden tahun 2020 di mana dia kalah dari Presiden Joe Biden, telah dicurangi.
"Ada bukti luar biasa, ada bukti luar biasa," cetus Trump.
Sejak meninggalkan jabatannya, Trump tetap menjadi sosok yang paling memecah belah Amerika Serikat, dan terus menabur kebohongan bahwa dia memenangkan pemilihan.
Dia saat ini sedang diselidiki atas kemungkinan kesalahan penanganan dokumen rahasia, dengan Biro Investigasi Federal (FBI) menggerebek rumahnya di Florida bulan lalu.
Salah satu dokumen rahasia yang disita FBI dalam penggeledahan itu dilaporkan membahas soal kemampuan nuklir dan pertahanan militer sebuah negara asing. Informasi itu diungkapkan oleh media terkemuka AS, The Washington Post, pada Selasa (6/9) waktu setempat dengan mengutip sejumlah sumber yang memahami kasus itu.
Laporan The Washington Post menyebut beberapa dokumen yang ditemukan di rumah mewah Trump, Mar-a-Lago, di Florida bersifat sangat rahasia, dengan Presiden AS dan kabinetnya atau para pejabat setingkat kabinet yang diperbolehkan untuk memberi izin para pejabat pemerintah lainnya untuk mengaksesnya.
Tidak disebutkan lebih lanjut mengenai negara mana yang kemampuan pertahanan dan nuklirnya dibahas dalam dokumen sangat rahasia itu.
Trump sendiri telah membantah melakukan kesalahan dan menyebut penggerebekan itu "salah satu serangan paling mengerikan terhadap demokrasi dalam sejarah negara kita". dtc