Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Usai kenaikan BBM, harga bahan pokok di Sumatra Utara (Sumut) sempat bergejolak, khususnya di sejumlah daerah seperti Padangsidempuan, Gunung Aitoli, Pematangsiantar, dan Sibolga. Akan tetapi di Kota Medan sebagai kota penyangga inflasi terbesar Sumut, harga bahan pokok konsisten tidak mengalami perubahan dalam sepekan terakhir.
"Namun di akhir pekan ini, fluktuasi yang sempat terjadi justru terlihat kembali reda. Banyak harga pangan yang mengalami kenaikan pada hari Senin, berbalik dan pada akhir pekan ini relatif tidak jauh berbeda dibandingkan dengan harga pada akhir pekan sebelum BBM naik," kata Ketua Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, Sabtu (9/9/2022).
Dari pantauan PIHPS di wilayah Sumut, harga telur ayam, bawang merah, bawang putih, minyak goreng dan gula pasir terpantau stabil jika membandingkan harganya secara point to point dari pekan lalu.
Bahkan untuk harga cabai merah di Sumut, akhir pekan ini harganya lebih rendah 15%. Rata-rata cabai merah di Sumut akhir pekan ini ada di kisaran Rp78.000-an/kg, dan diakhir pekan sebelumnya sempat menyentuh Rp91.000-an/kg. Untuk daging ayam terpantau mengalami penurunan 1,8%, dari sebelumnya di akhir pekan lau dikisaran harga Rp32.550/kg menjadi Rp31.950/kg pada akhir pekan ini. Sementara untuk harga beras di Sumut, rata-rata sedikit mengalami kenaikan 1-1,5%.
"Sejauh ini, sejumlah harga kebutuhan pangan di Sumut terpantau belum begitu banyak dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM sebelumnya. Begitupun, observasi masih terus saya lakukan untuk megetahui fenomena harga setelah kenaikan BBM tersebut," kata Gunawan.
Sementara itu di Kota Medan, harga cabai merah dalam sepekan terakhir secara point to point turun 18%. Dari sebelumnya di level Rp87.500/kg, menjadi Rp71.500/kg saat ini. Tetapi harga cabai rawit di Kota Medan terpantau mengalami kenaikan. Naik 13% dari posisi sebelumnya di level Rp34.500 menjadi Rp39.600/kg saat ini. Dan untuk daging ayam turun 4% dari Rp29.900 menjadi Rp28.700/kg saat ini.
Harga daging ayam dan cabai merah serempak mengelami penurunan di wilayah Sumut. Hanya saja untuk cabai merah memang pada dasarnya harganya sudah terlalu mahal sehingga memungkinkan terjadinya koreksi besar. Sementara harga daging ayam ini diduga adanya perubahan pola konsumsi masyarakat. Dari yang sebelumnya ayam ukuran kecil menjadi ayam ukuran besar sehingga harganya lebih murah.
"Jadi, penurunan harga beberapa komoditas di Sumut bukan dikarenakan kenaikan harga BBM. Keliru kalau kenaikan harga BBM diterjemahkan sebagai pemicu turnnya harga daging ayam maupun cabai merah. Tetapi, memang kenaikan harga BBM belum memberikan andil besar terhadap kenaikan harga pangan di Sumut yang sejauh ini," kata Gunawan.