Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Humbahas.Pembangunan monumen ikonik sebagai media untuk mengabadikan sebuah perjalanan sejarah yang mengedukasi masyarakat seperti ikonik kopi di Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara membutuhkan sentuhan agar lebih monumental.
Sekretaris Masyarakat Pemerhati Kopi Arabika Sumatera Lintong (Maspekal), Ronal Hutasoit, menyebut, dengan adanya spot ikonik lebih membantu mudahnya promosi dan pemasaran objek wisata oleh setiap daerah.
"Kita harus belajar untuk mensejajarkan spot wisata ikonik primadona di setiap daerah. Sudah lumrah setiap objek wisata yang fenomenal memiliki spot ikonik untuk dikenang, seperti Monas di Jakarta, Paris dengan menara Eiffel, di Batam dengan jembatan Barelang dan lainya," katanya kepada medanbisnisdaily.com melalui ponsel selulernya, Rabu (14/9/2022).
Adanya spot ikonik, Kata pengusaha bubuk kopi "Top Kopi Lintong" ini, dengan membangun monumen ikonik akan memudahkan promosi dan pemasaran objek wisata. Sekaligus itu menambah kredit poin masuk benak para wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.
Kata dia, di tengah promosi Danau Toba menjadi super prioritas destinasi pariwisata, semestinya Humbahas harus berbenah menciptakan positioning menghadirkan spot yang ikonik, yang memiliki keunikan dan kekhususan dibanding kabupaten lain .Disamping berdampingan sesama daerah sekitar Danau Toba, juga sekaligus bersaing memperebutkan kue wisata agar mendapatkan devisa lebih baik.
Ia menjelaskan, ikonik Kopi Lintong layak diabadikan sebagai ikon karena kopi salah satu komoditas unggulan Humbahas yang mendunia di pasar global dan regional.
Diharapkan monumen ikonik akan memudahkan promosi Humbahas disamping membenahi objek wisata pendukung lainnya. Maka itu pemerintah, tokoh masyarakat, akademisi dan elemen masyarakat untuk menyamakan persepsi untuk melakukan sentuhan terhadap prasasti monumental Kopi Lintong.
Menurutnya, monumen ikonik yang harusnya berada di kawasan yang mudah dijangkau, misalnya berada diakses jalan protokol Bandara Silangit dan objek unggulan Sipinsur, dan ke Dolok Sanggul. Sehingga pengunjung bisa mengabadikan momennya dengan berswafoto, karena layak jual dan bernilai kebanggaan.
"Seharusnya keberadaan itu menggairahkan wisatawan berhenti dan mengabadikannya. Kan Kopi Lintong mengglobal tentu harus sekelas itu kita maksudkan agar setara dengan maksud destinasi wisata unggulan," paparnya.
Untuk lebih mengedukasi, lanjut Sekretaris Koperasi Kopi Lintong Humbahasini, idealnya di spot tersebut harus tersedia info yang lengkap tentang kopi, juga centra shop oleh-oleh souvenir kopi dan turunannya serta produk UMKM lainnya yang layak jual kepada para wisatawan.
"Bila spot tersebut dibangun dengan apik dan menarik, dan layak memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, maka dengan sendirinya akan terjadi penyebaran promosi secara massif, menjangkau ruang dan waktu tak terbatas," terangnya.
Apalagi di era digitalisasi, medsos menjangkau di luar ekspektasi. "Membangun spot ini tidak harus modal besar, bisa swasta murni atau melibatkan kelompok ekonomi masyarakat seperti Koperasi Kopi Lintong Humbahas," pungkasnya.