Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Barcelona - Dokumen transfer Neymar dari Barcelona ke Paris Saint-Germain juga bocor. Begini detail situasi sebelum kepindahan bintang asal Brasil itu.
Neymar meninggalkan Barcelona pada 2017. Ketika itu, PSG berani menebus klausulnya sebesar 222 juta Euro, atau Rp 3,5 triliun, yang menjadi rekor termahal hingga hari ini.
Barcelona awalnya begitu ngotot mempertahankan Neymar. Sebab, penyerang yang dibeli dari Santos itu sudah menjadi andalan, dengan bisa membuat 105 gol, 76 assist, dan mempersembahkan dua titel LaLiga, tiga Copa del Rey, dan sekali juara Liga Champions.
Raul Sanllehi, Direktur Barcelona saat itu, menjadi sosok yang coba bernegosiasi dengan pihak Neymar. Dalam dokumen yang dibocorkan El Mundo, diketahui kubu pemain marah dengan Barcelona soal bonus perpanjangan kontrak, sebesar 64,4 juta Euro.
Dalam prosesnya, Sanllehi juga menilai Neymar sudah diberi saran untuk bertahan di Barcelona. Bahkan, pemain asal Brasil itu diklaim sedang ada masalah pribadi, bahkan sampai dibuat menangis berkali-kali.
"Saya telah memberi tahu Anda semua secara terpisah bahwa masalahnya, dalam hal ini, adalah kepala si pemain. Anak itu dalam keadaan yang buruk, dia memiliki banyak masalah pribadi, dan dia sangat bingung dan sangat rentan. Jadi dia telah keliru berpikir bahwa dengan melarikan diri dari Barcelona dia juga akan lari dari masalahnya (ketika sebenarnya yang harus dia lakukan adalah menghadapinya dan tidak pergi)," tulis Sanllehi dalam emailnya.
"Saya telah berbicara langsung dengannya, berulang kali. Saya telah membuatnya menangis lebih dari sekali, dan dia telah mengakui kepada saya lebih dari satu kali bahwa dia sedang tersesat," tulisnya.
Sampai akhirnya ayah Neymar, yang juga bertindak sebagai agennya, marah kepada klub. Neymar akhirnya pindah ke Paris Saint-Germain, dan membela Les Parisiens sampai saat ini.
Sebelumnya, dokumen Lionel Messi di Barcelona juga baru saja bocor. Terungkap La Pulga membuat banyak tuntutan dalam kontraknya. dtc