Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sergai. Tiga siswa SDN 104301 Pematang Ganjang, Sei Rampah, nyaris tewas tertimpa tembok sekolah Rabu (19/10/2022) pada pukul 8.00 WIB di Dusun II, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah.
Peristiwa itu terjadi saat anak murid usai senam pagi dan akan memulai aktivitas belajar. Karena murid kelas V pagi itu dimulai dengan mata pelajaran olahraga, maka ketiga siswa itu hendak menuju, kamar mandi untuk bertukar seragam olahraga.
Namun belum sampai di kamar mandi, tiba-tiba tembok beton bekas kamar mandi yang dibiarkan tetap berdiri, tiba-tiba tumbang dan menimpa ketiga murid yang naas itu.
Masing-masing bernama Bahrun (10) terdapat luka berdarah di bagian kening dan lecet di bagian tangan dan punggung, perut, paha. Bagian punggungnya retak bergeser tulang bagian punggung. Sedangkan Arif Lamtoro murid kelas V terdapat lecet dan terkilir bagian kaki Sedangkan Firmansyah (10) hanya tergores sedikit tanpa luka, karena sempat lari menghindar.
Kepala Sekolah SDN 104301 Dusun II, Desa Pematang Ganjang, Sri Harsini, mengatakan, anak siswa yang terluka sudah kami tangani yang luka kami obati, yang tulang punggungnya yang geser sudah kami bawa ketempat tukang kusuk, dan beberapa hari kedepan akan dilakukan kontrol berobat.
Orangtua Bahrun Sri Handayani ketika ditemui di kediamannya mengatakan akan mengambil sisi baiknya saja. "Yang penting anak kami diobati sampai sembuh sediakala, agar tidak ketinggalan mata pelajaran karena anak kami sudah kelas V SD," ujarnya.
Menurut dukun patah, Wak Aluh, yang menangani anak kami di Desa Bogak, Kecamatan Teluk Mengkudu, mengatakan tulang bagian punggungnya hanya bergeser, agar pada Minggu dibawa lagi untuk dikusuk.
Kapolsek Firdaus AKP Idham Halik, SH, ketika di lokasi kejadian meminta agar pihak sekolah agar mengobati siswanya yang terluka, karena kejadian saat jam sekolah dan berada di dalam lingkungan sekolah.
Sementara, Kadis Pendidikan Suwanto saat dihubungi sekitar pukul 16.00 WIB, Rabu (19/10/2022) justru bertanya balik, kejadian terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Namun hingga sore belum mendapat kabar kejadian dari bawahannya.
Namun tak lama lagi menghubungi wartawan dengan marah dan nada tinggi, membentak dengan mengatakan siapa bilang ada murid yang terluka dan patah. Bahkan, menantang wartawan dengan mengancam dengan mengatakan, jika tidak ada muridnya yang patah, maka dia akan mematahkan tulang wartawan. "Kalau tidak patah tulangnya, maka tulang kau yang kupatahkan," ujarnya mengancam.
Bahkan ia menyuruh para wartawan untuk menunggunya di lokasi sekolah yang temboknya tumbang. Namun saat ditunggu beberapa waktu, sang Kadis yang dikenal temperamental, tidak jua muncul. Saat dihubungi balik dirinya mengaku sedang bertugas di Lubuk Pakam, akhirnya beberapa wartawan yang berada di lokasi pulang.