Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Dokter spesialis anak dr Kurniawan Satria Denta mengatakan bahwa jika etilen glikol (EG) sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh, maka EG tersebut sebenarnya akan termetabolisme dan terbuang lewat feses atau urine.
"Jadi etilen glikol tadi kalo udah masuk ke dalam tubuh, sirkulasi, itu sebenernya sudah dicuci oleh ginjalnya sendiri. Ginjal itu kan fungsinya mencuci darah, jadi memang semua toxic di dalam tubuh itu pada akhirnya termetabolisme," ujar dr Denta saat berbincang di sesi e-Life detikcom, Jumat (21/10/2022).
"Terbuang bisa lewat feses, bisa lewat urine dan itu salah satu tugas ginjal sebenernya," tambahnya.
Lantas Kapan Perlunya Cuci Darah?
Karenanya, anak yang meminum obat terindikasi cemaran EG tak lantas langsung membutuhkan penanganan cuci darah. Hal ini khusus dilakukan pada anak dengan kerusakan ginjal akut.
"Ketika ada tanda-tanda atau gejala-gejala 'kerusakan' ginjal yang cukup parah, jadi kalo misalnya belum ada tanda-tanda kerusakan ginjal, kita tidak perlu melakukan terapi pengganti ginjal seperti cuci darah, jadi tergantung dari gejalanya," ungkapnya.
"Karena pada prinsipnya, terapi cuci darah itu adalah terapi pengganti ginjal. Ginjal tidak berfungsi, berarti digantikan dengan modalitas atau metode-metode yang sudah ada, tapi kalo ginjalnya masih berfungsi, ya nggak apa-apa, nggak usah diapa-apain, gitu," pungkas dr Denta.(dth)