Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sergai. Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Serdang Bedagai (Sergai) terus melakukan pemantauan penyebaran virus babi Afrika yang telah membuat ribuan ternak babi milik warga di Medan dan Kabupaten Deli Serdang mati.
Kepala Dinas Ketapang, Andarias Ginting mengatakan, tim dari Balai Veteriner Provinsi Sumatera Utara tengah melakukan uji sampel terhadap ternak babi di Sergai. Hal ini dilakukan untuk dapat melihat penyebaran virus babi Afrika di Kabupaten Sergai.
"Karena wilayah yang berdekatan dengan daerah yang sudah terpapar virus tersebut, jadi tim dari Balai Veteriner sedang melakukan uji sampel di Kabupaten Sergai. Ini untuk dapat melihat sejauh mana penyebarannya apakah sudah sampai ke sini," kata Andarias kepada wartawan, Jumat (2/12/2022).
Meski belum ada laporan mengenai ternak babi yang mati, kuat dugaan virus tersebut sudah menyerang ternak warga. Meski begitu, lanjut Andrias, pemerintah masih melakukan tracing dan penelusuran untuk mematangkan data tersebut.
"Kalau laporan ternak mati belum ada. Kita masih terus telusuri dan teliti soal adanya kemungkinan ternak babi yang sudah terdampak virus di Sergai," kata dia.
Wabah flu babi yang disebabkan terpapar virus H1N1, virus ini sebelumnya pernah melanda sejumlah daerah di Indonesia. Saat ini diperkirakan ada sekitar 2.000 ternak babi di Medan dan Deli Serdang yang mati karena virus tersebut.
Untuk mencegah penyebarannya pemerintah sebut Andrias, akan melakukan penyuluhan dan membatasi lalu lintas penjualan ternak babi dari luar daerah. Selain itu, dia juga meminta agar peternak memperhatikan kebersihan dan melakukan penyemprotan kandang menggunakan disinfektan.
"Kita akan melakukan penyuluhan agar peternak memperhatikan kebersihan kandang dan mencegah lalu lintas ternak dan juga biosecurity. Selain itu akan dilakukan penyemprotan desinfektan," tandasnya.