Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Nusa Dua. Perekonomian global termasuk Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan setelah dihantam pandemi COVID-19. Diperlukan arah ekonomi menuju pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif.
Hal itu dibahas oleh pemerintah dan stakeholder terkait dalam acara Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED) ke-11 pada 6-7 Desember 2022 di Nusa Dua, Bali. Acara tersebut mengangkat tema 'Post Pandemic Economic Policy: Coping Uncertainties and Seizing New Growth Opportunities'.
"Dalam forum ini kita akan bahas tantangan pemulihan pasca pandemi COVID-19 yang diliputi oleh gejolak ekonomi global. Beberapa isu utama akan dijabarkan lebih lanjut seperti tantangan jangka pendek, menengah, dan panjang dengan kerangka kebijakan untuk mengatasinya," kata Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Luky Alfirman di Hilton Bali, Nusa Dua, Selasa (6/12/2022).
Efek pandemi COVID-19 dan perang di Ukraina telah memberikan luka memar bagi prospek pertumbuhan global. Di banyak negara maju, tingkat inflasi melonjak ke rekor tertinggi dalam empat dekade, membuat pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat dan besar dari perkiraan semula.
Sejalan dengan itu, perhatian terhadap ancaman perubahan iklim tidak boleh dilupakan. Jika dibiarkan, perubahan iklim akan berdampak buruk tidak hanya bagi perekonomian tetapi juga bagi masyarakat.
"Mengatasi risiko terkait perubahan iklim menjadi penting karena tidak hanya menyelamatkan manusia, tetapi juga menciptakan peluang sebagai sumber baru pertumbuhan berkelanjutan dari pengembangan ekonomi hijau," ujar Luky.
Turut hadir Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Manajer Praktik Global Ekonomi Makro, Perdagangan dan Investasi di Kawasan Asia Timur dan Pasifik Bank Dunia Lars Christian Moller, Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal, Kepala Pemerintahan Asian Development Bank (ADB) Hiranya Mukhopadhyay, Senior Executive Vice President Indonesia Financial Group (IFG) Reza Siregar, Asisten Bendahara dan Menteri untuk Layanan Keuangan Australia Stephen Jones, serta masih banyak lagi.
AIFED merupakan forum tahunan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menyatukan para pembuat kebijakan, akademisi, ekonom, dan sektor swasta untuk terlibat dalam diskusi tingkat tinggi tentang isu-isu utama pembangunan ekonomi. Tujuan utama forum ini untuk mendapatkan wawasan yang akan membantu pemerintah Indonesia merumuskan kebijakan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
AIFED tahun ini berfokus pada tiga topik utama yang akan dibahas yakni kebijakan makro fiskal untuk menjawab tantangan terkini dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berimbang, inklusif dan berkelanjutan setelah pandemi COVID-19, arah kebijakan ekonomi ke depan dalam memanfaatkan perubahan dan peluang yang muncul, serta pengembangan lebih lanjut untuk kerangka ekonomi dan pembiayaan hijau.
Lewat forum ini, Kemenkeu ingin bertukar pandangan dan gagasan dengan berbagai pihak dalam mengidentifikasi tantangan, dan menyiapkan strategi kebijakan fiskal.(dtf)