Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga sejumlah kebutuhan pokok selama perayaan Imlek terpantau cukup stabil. Selain itu, aktifitas di pasar tradisional juga normal, tidak seperti perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) ataupun Idulfitri dimana aktifitas di pasar tradisional kerap tidak seimbang. Namun untuk perayaan Imlek tahun ini, kondisi pasar tradisional secara keseluruhan masih terbilang padat baik pengunjung maupun pedagang. Meskipun beberapa pedagang yang merayakan Imlek lebih memilih untuk menutup lapak dagangannya.
Sejumlah harga kebutuhan pangan juga relatif stabil, dan tidak mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan dengan saat sebelum Imlek. Kecuali untuk harga cabai merah pada hari ini, yang mengalami kenaikan sekitar Rp 5.000/kg-nya. Namun kenaikan harga cabai merah tersebut lebih dikarenakan oleh pasokan dari petani yang mengalami penurunan.
Bertepatan pada hari minggu kemarin sekaligus long weekend perayaan Imlek, petani di sejumlah sentra produksi tanaman cabai lebih memilih untuk beribadah. "Dan ini biasa terjadi di awal pekan, dan saya menilai bahwa kenaikan harga cabai ini hanya sementara. Sejauh ini, harga cabai merah ditransaksikan dikisaran Rp 33.000 hingga Rp 38.000/kg di Kota Medan," kata Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, Senin (23/1/2023).
Untuk harga sayur-sayuran juga sudah kembali normal, setelah sempat mengalami kenaikan tajam pada bulan Desember lalu. Sementara itu, harga cabai rawit ada dikisaran Rp 40.000-an/kg, harga daging ayam masih stabil dikisaran Rp 32.000/kg dan daging sapi juga terpantau stabil dikisaran Rp 120.000 hingga Rp 130.000-an/kg. Untuk harga telur ayam Rp 28.000/kg.
Sementara itu untuk komoditas bawang merah stabil di level Rp 31.000/kg dan bawang putih stabil dikisaran Rp 22.000-an/kg. Minyak goreng curah juga stabil di angka Rp 15.000/kg, harga gula pasir juga stabil dikisaran angka Rp 14.000 hingga Rp 15.000/kg. Untuk harga beras juga belum berubah dalam rentang Rp 9.750 hingga Rp 13.000-an/kg.
Gunawan mengatakan, dari hasil pengamatan dilapangan khususnya dari sejumlah sentra produksi cabai wilayah Sumut, terjadi penurunan jumlah produksi seiring dengan tanaman yang sudah memasuki akhir siklus produksi. Sehingga produksi cabai dari wilayah Karo dan sekitarnya berpeluang mengalami penurunan. Meski demikian, sejauh ini produksi dari wilayah Takengon mengalami peningkatan yang signifikan.
Sehingga, harga cabai di bulan ini masih akan mampu bertahan di bawah Rp 40.000-an/kg. "Akan tetapi sebaiknya pemerintah perlu mempertimbangkan potensi penurunan produksi tanaman cabai menjelang musim kering kuartal pertama 2023. Karena harga rawan untuk mengalami kenaikan nantinya. Mitigasi harus dilakukan sedini mungkin," kata Gunawan.