Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kisaran. TBC atau Tuberkulosis sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Bahkan Indonesia mendapat peringkat ke-2 dunia dengan kasus terbanyak setelah India.
TBC yang merupakan penyakit menular ini mengalami peningkatan kasus di Kabupaten Asahan. Hal ini terlihat dari data yang disampaikan bahwa temuan kasus 2020 TBC SO (sensitif obat )sebanyak 1.001 kasus TBC MDR (Multi drug resistant) 14 kasus dengan total 1.015 atau 41,26%
Di 2021 jumlah kasus TBC SO sebanyak 847, TBC MDR 12 kasus dengan total 859 atau 34,92%, sedangkan tahun 2022 jumlah kasus TBC SO 1312 kasus TBC MDR 26 kasus dengan total 1.338 atau 39,95%.
"Kita akan tingkatkan skrining penemuan kasus. Dan soal eliminasi TB 2030 ini menjadi kerjasama bersama antara komunitas, dinas serta pemangku kepentingan," ucap Kadis Kesehatan Asahan, dr Nanang Fitra Aulia saat menghadiri acara konferensi pers tentang pernyataan bersama upaya kolaborasi penanggulangan tuberkulosis di Asahan, Senin (30/01/2023) di aula Cafe Kisaran.
Kadis menyebutkan pihaknya akan menginstruksikan seluruh puskemas untuk menemukan penderita TBC di wilayah kerja masing-masing. Tentunya dibantu oleh yayasan mentari meraki asa kabupaten Asahhan yang berperan sebagai komunitas yang turut melakukan advokasi pendampingan serta melakukan evaluasi terhadap program-program yang terkait dengan eliminasi serta kepentingan penderita TBC di Asahan.
Sementara itu, dr Nini Deritana yang merupakan mitra dari ayasan mentari meraki asa didampingi Ketua yayasan Nurul Huda menyebutkan pertemuan bersama dengan multisektor ini membahas perkembangan eliminasi TBC di Asahan. Pihaknya telah melakukan skrining TBC di beberapa wilayah yang menghasilkan terduga TBC sebanyak 1669 dan positif TBC sebanyak 414 kasus pihaknya juga melakukan pendampingan pasien TBC MDR di Rumah Sakit Umum HAMS Kisaran dan memberikan enabler khusus kepada pasien TBC MDR.
"Kegiatan ini sebagai wadah untuk komunitas bersama lintas sektor untuk bersama-sama membangun meningkatkan SPM di Kabupaten Asahan guna memperbaiki layanan. Ada 33 RS dan Klinik yang telah MoU terkait penanganan TBC," ujarnya.
Pihaknya berharap dari kegiatan tersebut peningkatan standar pelayanan minimum (SPM) dan eliminasi TB 2030 dengan melibatkan pemerintah pemangku kepentingan lintas sektor agar Kabupaten Asahan dapat meningkatkan SPM TBC di atas 50% dan komitmen bersama untuk kolaborasi upaya penanggulangan TBC di Asahan," ungkapnya.
Kegiatan dirangkai dengan penyerahan penghargaan dari yayasan mentari meraki asa kepada Bupati Asahan,. Dinas Kesehatan dan sejumlah RSU yang telah banyak menemukan kasus TBC.