Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gereja Protestant Indonesia Barat (GPIB) menggelar perhelatan nasional berjuluk Persidangan Sinode Tahunan (PST) dan Konven Pendeta Tahun 2023 pada 21-26 Februari 2023.
Kegiatan yang melibatkan 700-an peserta dari kalangan penatua dan pendeta akan digelar secara hybrid yang dipusatkan di Gedung Alpa Omega, kawasan GPIB Immanuel Medan, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan.
Ketua V Majelis Sinode GPIB, Penatua (Pnt) Robynson Letunaung Wekes SH MM menyebutkan hal itu dalam siaran persnya yang diterima Selasa (14/2/2023).
Dia menyebutkan ada hal yang cukup menarik dan serius yang akan menjadi topik bahasan pada kegiatan PST dan Konven GPIB 2023.
Hal menarik dimaksud pada kegiatan yang dituanrumahi Musyawarah Pelayanan (Mupel) GPIB Sumut, yakni pemaparan dan diskusi tentang Gereja dan Mayantara (Ruang Virtual) dalam Ibadah di Era Digital.
Kata Pnt Robynson, tema ini menjadi sangat relevan dengan perkembangan mayantara dan berbagai aplikasinya dewasa ini.
Disebutkan, Majelis Sinode GPIB menyadari perkembangan industri 4.0 yang sangat pesat , menjadi tantangan dalam semua sektor kehidupan manusia.
Salah satu perkembangan yang paling pesat yakni keberadaan mayantara (cyberspace) yang merupakan sebuah dunia yang dicirikan oleh hubungan berbagai perangkat yang memungkinkan pertemuan nonfisik, serta membentuk nilai-nilai, norma-norma dan konsep tersendiri.
“Mayantara hadir memuat berbagai aplikasi yang menawarkan ragam fungsi, kemudahan dan kecepatan interaksi serta pertukaran informasi. GPIB menyadari hal ini memberikan banyak manfaat sekaligus tuntutan penguasaan teknologi informasi, kepekaan dan adaptasi untuk memanfaatkannya”, kata Pnt Robynson.
Dia menguraikan, gereja dan tata kehidupan berjemaa, juga sangat dipengaruhi perkembangan interaksi sosial dalam mayantara.
Pnt Robinson menegaskan hal itulah yang mendorong GPIB merasa perlu untuk selalu memberikan wawasan dan penguasaan mayantara untuk membangun gereja dan jemaat, terutama melalui Konven Pendeta GPIB pada tahun 2023 ini.
“Saya sangat mengapresiasi upaya panitia yang dipimpin Pdt Johny Alexander Lontoh, yang tanggap mengadopsi perkembangan yang terjadi dan bersemangat mempersiapkan even ini secara paperless, sebagai langkah memanfaatkan mayantara sebagai wadah informasi selama pelaksanaan kegiatan," ungkap Pnt Robynson.
Terpisah Pdt Johny Alexander Lontoh MTh MMin menyatakan kesiapan panitia menghadapi even yang sarat aplikasi digital ini. “Dimulai dari pendaftaran, pengelolaan akomodasi, pengelolaan materi persidangan, peribadahan dan pengelolaan peserta selama kegiatan dilakukan secara digital dan menggunakan berbagai aplikasi digital,” katanya.***