Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kementerian Kesehatan RI membuka suara perihal kasus flu burung H5N1 pada manusia yang belakangan menjadi sorotan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal itu menyusul kasus kematian seorang gadis berusia 11 tahun di Kamboja akibat infeksi H5N1, dibarengi 11 kasus infeksi lainnya mengacu pada pengujian kontak dekat.
Kemenkes menyebut, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menyatakan bahwa saat ini di Amerika, Eropa, dan Asia terutama di China dan Jepang sedang mewabah HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza) subtipe H5N1 clade baru 2.3.4.4b.
WHO menyatakan saat ini risiko infeksi virus ini kepada manusia masih rendah dan tidak ada laporan penularan dari manusia ke manusia secara berkelanjutan. Akan tetapi, ada peningkatan perpindahan (spill over) virus H5N1 clade 2.3.4.4b dari burung liar ke beberapa spesies mamalia di berbagai negara di Eropa dan Amerika Utara.
"Selain itu Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) memperingatkan bahwa akuisisi mutasi yang cepat dan konsisten pada mamalia dapat menjadi petunjuk bahwa virus ini memiliki kecenderungan untuk menjadi infeksi zoonosis, yang berarti berpotensi menyebar ke manusia," tertera dalam Surat Edaran Kemenkes RI diterima detikcom, Sabtu (25/2/2023).
Lebih lanjut Kemenkes RI menyebut, telah teridentifikasi positif virus H5N1 clade2.3.4.4b melalui uji PCR dan sekuencing di peternakan komersial bebek peking yang tidak divaksin di Provinsi Kalimantan Selatan.
Hal itu mengacu pada Surat Edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian No. 16183/PK.320/F/01/2023 tanggal 16 Januari 2023 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza) subtipe H5N1
Kemenkes RI kemudian menyarankan promosi kesehatan melalui kegiatan penyuluhan waspada flu burung. Upaya tersebut bisa berupa:
Mengimbau masyarakat agar selalu melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Melaporkan kepada dinas peternakan bila ada kematian unggas secara mendadak dan dalam jumlah yang banyak di lingkungannya
Segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala flu burung dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko.(dth)