Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Menjalin hubungan didalam masyarakat harus didasarkan pada rasa percaya antara satu dengan yang lain. Karena itulah, kepercayaan itu harus ditempatkan pada level tertinggi.
Demikian salah satu poin penegasan yang disampaikan politisi muda PDI Perjuangan, Paul Baja M Siahaan saat bertemu dengan ratusan tokoh masyarakat di Kecamatan Medan Deli, Kamis (5/3/2023).
“Bapak ibu, kepercayaan dari masyarakat itu tidak bisa dibeli. Karena itu, begitu didapatkan, kepercayaan itu harus dijaga dengan sungguh-sungguh. Terpeleset sedikit, kepercayaan kepada kita akan buyar,” katanya didampingi Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Felixianus Simbolon.
Sosok yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha ini bercerita tentang pengalamannya dalam membangun perusahaannya. Berstatus sebagai anak dari mantan Dirut PTPN II dan PTPN IV, menurutnya banyak yang membuat masyarakat menganggap bahwa suksesnya usaha yang dijalankannya didapat karena warisan orangtua. Padahal menurutnya, hal itu tidaklah benar.
“Ketika orangtua saya pensiun, saya masih berusia 13 tahun. Kemudian, saya bekerja diperusahaan orangtua saya tidak ada bedanya dengan karyawan lain. Saya dipekerjakan mulai dari bawah sehingga memiliki pengalaman dan pemahaman mengenai apa yang harus dikerjakan mulai dari pekerjaan dibawah, orangtua saya memberikan kepercayaan bahwa saya akan mampu bekerja dengan baik,” ujarnya.
Cara mendidik seperti itulah yang menurut Paul Baja M Siahaan membuat dirinya tertempa menjadi sosok yang selalu menjaga rasa kepercayaan yang diberikan kepadanya.
“Dan inilah yang menurut saya membuat perusahaan saya dapat berhasil dan saat ini dapat menghidupi sekitar 2 ribu karyawan saya. Yang saya kedepankan adalah menjaga kepercayaan yang diberikan kepada saya, begitu juga sebaliknya,” ungkapnya.
Berkaitan dengan dunia politik, dinamika yang terjadi belakangan memang membuat tingkat kepercayaan masyarakat kepada para politisi menjadi sangat rendah. Hal itu tidak dapat dipungkiri mengingat banyak politisi yang menjadikan politik sebagai salah satu jalan untuk mencari keuntungan sendiri.
“Percayalah bapak-ibu, jika masih ingin mencari keuntungan untuk apa lagi saya masuk ke dunia politik. 30 tahun saya bekerja, saya kira untuk kebutuhan finansial keluarga sudah cukup, puji Tuhan saya sangat mensyukuri itu,” sebutnya.
Namun kata Paul, dalam kurun waktu itu dirinya merasa ada yang kurang dengan pengabdiannya kepada masyarakat. Selalu menjadi donatur pada beberapa yayasan dan sekolah luar biasa bagi anak-anak berkebutuhan khusus menurutnya tidak cukup.
Berbagai rencananya untuk memperluas pengabdian dibidang sosial akan sangat tepat jika diperjuangkan lewat jalur politik.
“Itu yang melatarbelakangi saya memilih politik sebagai jalan untuk mengabdi. Semoga saling percaya diantara kita dapat membawa kebaikan dalam lingkup masyarakat yang lebih luas,” pungkasnya.