Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengapresiasi jahe segar asal Sumut yang menembus pasar Amerika Serikat (AS).
Menurut Gubernur Edy Rahmayadi, berhasilnya jahe Sumut menembus langsung pasar AS tersebut merupakan bukti bahwa hasil komoditas pertanian Sumut sangat berkualitas.
"Komoditas pertanian kita, jahe yang kemarin kita teken perjanjian ekspornya, suatu terobosan yang bagus untuk menaikkan daya saing komoditas pertanian Sumut," ujar Gubernur Edy Rahmayadi kepada wartawan di Medan, Senin (29/05/2023).
Ekspor jahe ke pasar AS itu, ujar Edy Rahmayadi, juga sekaligus memberi jaminan bagi para petani jahe, bahwa jahenya jelas pasarnya, dan juga jelas harganya bersaing.
"Jadi bagi petani jahe kita, teruslah tekun bertani. Karena pasarnya jelas, pemasarannya ada, jadi tidak usah khawatir produksi jahenya tidak terbeli dengan harga ekonomis," jelas Edy Rahmayadi.
Kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Gubernur Edy Rahmayadi memberi apresiasi. Pasalnya dinas tersebut sudah mengkoneksikan pasar jahe tembus ke AS, salah satunya melalui pelaksanaan Pekan Inovasi dan Investasi Sumut 2023.
Sebelumnya pada Jumat (26/05/2023), dilaksanakan penandatangan kontrak ekspor jahe antara PT Toba Barika Borneo dengan PT Alpha Gemilang Sejahtera, di Lantai 10, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan.
Pada penandatanganan yang disaksikan Gubernur Edy Rahmayadi itu, terungkap bahwa jahe yang diekspor ke AS itu sudah sesuai dengan memenuhi standar ketat yang ditetapkan dalam Food and Drug Administration (FDA). Adapun estimasi nilai ekspor jahe itu mencapai US$ 210.000.
Ketua Asosiasi UMKM Sumut, Onwer PT Alfa Gemilang Sejahtera, Ujiana Sianturi mengatakan bahwa jahe dengan kualitas terbaik asal Sumut, perdana menembus pasar internasional, yakni Amerika Serikat.
"Kegiatan ini, tandatangan kontrak antara PT Toba Barika Borneo dengan PT Alpha Gemilang Sejahtera melalui Asosiasi UMKM Sumut dalam pengiriman jahe memasuki pasar Amerika," kata Alfa.
Penandatanganan kontrak ini, dalam rangka kegiatan pekan inovasi dan investasi Sumut ke-9 tahun 2023.
Ujiana mengungkapkan untuk menembus pasar ekspor di Amerika Serikat, sangat sulit dan tidak mudah.
"Ketika memasuki pasar Amerika sangat sulit, kita lama mengurus administrasinya. Jadi, eksportir sudah punya, suplayer berhasil dari Sumut. Jadi, jahe di Indonesia lah perdana memasuki pasar Amerika," ungkapnya.
Ujiana mengungkapkan rencana ekspor dengan total 60 ton jahe asal Sumut ini, akan dikirim ke Amerika Serikat, dua bulan kedepan. Jahe ini, hasil pertanian di Kabupaten Simalungun, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Karo, Kabupaten Samosir, dan Kabupaten Toba.
"Ini dalam proses dua bulan, ini penuh perjuangan dan kita harus mengikutinya space yang sudah ditentukan sampai di Amerika. Sekarang lagi banyak stok. Kita harus memenuhi standard ekspor, untuk memasuki pasar Amerika," ujarnya.
Dengan ini, Ujiana mengharapkan dukungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Sehingga ada kolaborasi antara Pemerintah dengan pelaku usaha, petani dan eskportir. Dengan tujuan, hasil bumi asal Sumut terus diminati pasar internasional.
"Untuk kedepan, perlu dukungan dari Pemerintah dengan pelaku usaha. Kita kan harus berkolaborasi, dan disini pengekspor merupakan milenial, mereka antusias dan sistem digital," sebutnya.
Chief Sustainability Officer PT Toba Barika Borneo, Muhammad Alfan mengungkapkan bahwa untuk memasuki pasar Amerika, pelaku usaha didamping dan dibina dengan tim ahli profesional dibidangnya.
"Selain jahe, kita akan memproduksi jahe madu, sesuai dengan moto kita herbal. Jahe madu dikemas dalam botol kaca. Produk kita akan meluas ke negara-negara lain," jelas Alfan.
Sementara itu, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sumut, Faisal Arif Nasution, yang juga menyaksikan penandatanganan kontrak tersebut. Ia mengatakan Pemprov Sumut terus mendorong hasil pertanian asal Sumut, diminati dan tembus pasar internasional.
"Tentu ini moment yang baik, bagi kita semua, potensi di Sumut ini di sektor pertanian perkebunan sangat bagus. Apalagi kita ketahui ini, juga bagian yang tak terpisahkan bagaimana kita bisa merealisasikan investasi di Sumut dari seluruh sektor," kata Faisal.
"Tentu bagaimana semangat kami, bisa membangun sinergitas untuk melakukan pembinaan. Tidak hanya bagi pelaku usaha, yang besar saja. Tapi, bagaimana UMKM bisa juga mandiri dan naik kelas," pungkasnya.