Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. The Palace Jeweler, brand retail perhiasan di bawah naungan Central Mega Kencana (CMK), kembali melakukan kolaborasi di penghujung tahun 2023 ini. Kali ini, The Palace Jeweler berkolaborasi dengan Pendopo, sebuah ekosistem pendorong pengembangan produk lokal dan pelestarian budaya Indonesia dari Kawan Lama Group yang telah bekerjasama dengan lebih dari 200 UMKM di seluruh Indonesia.
Kolaborasi berwujud fashion show ini akan menampilkan aneka perhiasan dari The Palace Jeweler yang dipadukan bersama koleksi pakaian dari Pendopo dengan wastra Nusantara. Fashion show ini akan diadakan di Festival Buleleng, Bali pada 8 Desember 2023. Festival ini sendiri akan digelar dari tanggal 7-10 Desember 2023 dan berisikan rangkaian kegiatan yang berfokus pada pelestarian budaya Indonesia.
PR Manager CMK, Chikita Rosemarie, mengatakan, sebagai grup yang menaungi The Palace Jeweler, mengatakan, bahwa The Palace Jeweler yang merupakan The National Jeweler selalu ingin menjadi brand perhiasan yang aktif dalam melestarikan budaya Indonesia.
"Kami sangat mengagumi komitmen Pendopo dalam program pemberdayaan masyarakat yang konsisten dijalankan tiap tahun dengan konsentrasi area pengembangan yang beragam. Sama halnya dengan The Palace Jeweler yang selalu berusaha semakin mendekatkan diri ke masyarakat melalui gerai-gerai yang tersebar di seluruh Indonesia supaya masyarakat Indonesia semakin teredukasi mengenai fine jewelry yang berkualitas serta desain dan siluet perhiasan khas Indonesia," katanya, dalam keterangan tertulis, Selasa (12/12/2023).
Chikita menambahkan, melalui gerai-gerai yang tersebar di seluruh Indonesia, The Palace Jeweler juga berhasil memberikan andil dalam menyerap tenaga-tenaga kerja kreatif di berbagai daerah di Indonesia. "Kami berharap agar konsistensi The Palace Jeweler melalui konsep 3T-nya; Therlengkap Therjangkau Therjamin, dapat memberikan sumbangsih terhadap semakin berkembangnya budaya serta industri perhiasan, fashion, dan kreatif yang semakin sehat dan berjaya di Indonesia," katanya.
Direktur Pendopo, Tasya Widya Krisnadi, pun menegaskan, salah satu wujud upaya Pendopo dalam pelestarian budaya adalah program pemberdayaan masyarakat, khususnya produsen produk budaya lokal.
"Tahun lalu kami sudah melakukan kegiatan ini bagi para penenun ikat Sikka di Kabupaten Sikka, NTT, dan tahun ini kami menghadirkan program serupa di Kabupaten Buleleng, Bali, yang memiliki pesona dan hasil alam yang tinggi serta menyimpan banyak potensi industri fesyen. Kami juga berharap upaya kami dapat mendorong pelestarian warisan wastra tenun khas Bali, sehingga bisa dinikmati generasi kini dan nanti," katanya.