Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Semangat berkoperasi gencar digalakkan Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Sumatera Utara, Dr Naslindo Sirait SE MM kepada masyarakat.
Naslindo Sirait menekankan semangat bangga berkoperasi menjadi sangat penting untuk menumbuhkan perekonomian Sumut, karena mengedepankan asas gotong royong atau kebersamaan.
Pasalnya, entitas yang seharusnya menjadi sokoguru perekonomian bangsa ini tercatat belum berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya di Sumut.
"Secara berulang-ulang, pendiri bangsa kita Bapak Muhammad Hatta menyatakan bahwa seharusnya ekonomi kita adalah ekonomi yang disusun berdasarkan asas kebersamaan, dan yang relevan dengan itu adalah koperasi," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Kadiskop UKM Sumut Naslindo Sirait saat memberi arahan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Jasa Karyawan Nusa Tiga binaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 3 di Medan, Jumat (28/6/2024).
Pada kesempatan itu, Naslindo Sirait mantan Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut itu mengapresiasi Koperasi Jasa Karyawan Nusa Tiga karena telah berhasil mengaplikasikan semangat bangga berkoperasi.
Itu dilihat dari Tahun Buku 2023 yang terbilang fantastis. Pendapatan koperasi tercatat mencapai sekitar Rp 59 miliar atau meningkat sebanyak 15,65% dibanding tahun sebelumnya.
Kemudian aset usaha mencapai sekitar Rp 142 miliar atau bertumbuh 13,75% dari tahun sebelumnya, serta realisasi sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp 9,7 miliar atau melonjak hingga 18,04% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, Kopjaya Nusa Tiga juga telah mengeksplorasi berbagai macam jenis usaha seperti pertokoan, kontraktor, transportasi, pertanian, perkebunan, perikanan, dan lain sebagainya.
Karena itu, Naslindo menilai Kopjaya Nusa Tiga merupakan salah satu contoh koperasi yang berani keluar dari sekadar model bisnis simpan pinjam seperti koperasi karyawan pada umumnya.
Naslindo mengajak peserta RAT tidak hanya menjadi anggota koperasi yang aktif, tetapi juga menjadi penggerak koperasi yang meyakinkan masyarakat bahwa jalan Indonesia untuk maju dan sejahtera bersama-sama adalah lewat koperasi.
Saat yang sama, Naslindo menguraikan tiga dimensi koperasi. Pertama, sebagai alat pemerataan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat.
Kedua, sebagai alat profesionalisme, karena koperasi merupakan entitas bisnis di mana rasio dan skalanya mesti dapat terukur.
"Dimensi yang ketiga, koperasi menjadi alat penyampaian ide-ide, kreativitas, dan inovasi dari anggota secara demokratis," jelas Naslindo.
Ditambahkan Naslindo, koperasi akan hebat jika tidak berdiri sendiri, tetapi menjadi bagian dari rantai pasok (supply chain) dan bekerjasama dengan banyak orang.
"Hari ini adalah era kolaborasi. Keberadaan internet of things memungkinkan kita untuk berjejaring ke banyak orang secara eksponensial. Silakan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menemukan potensi-potensi bisnis ke depan," pungkasnya.