Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan adanya upaya pengendalian inflasi yang lebih baik lagi. Seluruh pemerintah daerah diajak terus menjaga ketersediaan pasokan pangan, kelancaran distribusi, dan keterjangkauan harga.
Daerah dan pusat juga harus terus berkomunikasi dengan masyarakat dan melakukan koordinasi antara tiap daerah supaya kelebihan di satu daerah bisa diambil oleh daerah lain yang tengah mengalami defisit pasokan, sehingga inflasi bisa terjaga.
"Bahkan Presiden mengatakan, harusnya kalau sudah hari besar keagamaan atau nasional, justru inflasi itu bisa ditekan. Jadi kami menyambut baik, bahwa evaluasi sudah dilakukan, agar inflasi 2018 bisa di 2,5-4,5%, sebelumnya di angka 3-5%," kata Agus, saat ditemui usai Rakornas TPID di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/7).
Pengendalian inflasi menjadi perhatian pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang saat ini bisa tumbuh baik di tengah kondisi global yang masih belum stabil. Terkendalinya inflasi diharapkan tetap menjaga daya beli masyarakat untuk bisa tumbuh dan konsumsi yang meningkat.
"Presiden bilang kalau pertumbuhan ekonomi kita tinggi tapi inflasi tidak bisa dijaga, masyarakat tidak bisa menikmati hasil pembangunan. Jadi hal ini yang dikoordinasikan. Semua bisa kita koordinasikan, tapi sepanjang tahun, dan kita akhirnya bisa mengendalikan inflasi seperti negara-negara tetangga," ujar Agus.
"Jadi yang disampaikan Presiden, laksanakan upaya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan kuat, tapi pertumbuhan ekonomi itu harus inklusif. Jadi tidak membuat jarak antara si kaya dan miskin menjadi jauh," tutupnya. (dtf)