Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Swiss, Amerika Serikat (AS), dan Singapura masih menjadi pemuncak klasemen daya saing di dunia. Mereka masing-masing menempati posisi 1, 2, dan 3 di mana Singapura dan AS saat ini hanya bertukar posisi dibandingkan posisi tahun lalu.
Demikianlah berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF) yang dikutip, Minggu (1/10).
Swiss
Beberapa indikator dasar yang menjadi penilaian daya saing Swiss oleh WEF, antara lain peran kementerian dan lembaga (institutions) yang menempati posisi 4.
Kemudian yang menjadi perhatian adalah pembangunan infrastruktur yang menempati posisi 6, sedangkan kebijakan ekonomi makro (macroeconomics) berada di level 3. Selanjutnya yang tak kalah pentingnya adalah kesehatan dan pendidikan dasar yang masih tertinggal di posisi 2.
Indikator selanjutnya yang menjadi penilaian daya saing Swiss di mata dunia, antara lain pendidikan tinggi dan pelatihan yang berada di level 5. Keadaan pasar dan upah buruh juga tercatat berada di level 6 dan 1.
Selanjutnya, pengembangan pasar keuangan di Swiss juga tercatat berada di level 8, kesiapan teknologi di level 2, dan kapasitas pasar berada di level 39.
Kondisi bisnis juga menjadi salah satu poin penting Swiss menjadi pemuncak daya saing. Kondisi bisnis merupakan faktor kunci yang mampu mendorong ekonomi dan mempengaruhi kualitas bisnis sebuah negara yang menempati posisi 1. Indikator terakhir yang menjadi poin penilaian adalah inovasi yang duduk di posisi 1.
Amerika Serikat (AS)
Bergeser ke AS yang naik satu peringkat ke peringkat 2 menggeser Singapura, dari sebelumnya peringkat 3. Peran kementerian dan lembaga (institutions) AS menempati posisi 20.
Kemudian yang menjadi perhatian adalah pembangunan infrastruktur yang menempati posisi 9, sedangkan kebijakan ekonomi makro (macroeconomics) berada di level 83. Selanjutnya yang tak kalah pentingnya adalah kesehatan dan pendidikan dasar yang masih tertinggal di posisi 29.
Selanjutnya yang menjadi penilaian daya saing AS di mata dunia, antara lain pendidikan tinggi dan pelatihan yang berada di level 3. Keadaan pasar dan upah buruh juga tercatat berada di level 7 dan 3.
Selanjutnya, pengembangan pasar keuangan di AS juga tercatat berada di level 2, kesiapan teknologi di level 6, dan kapasitas pasar berada di level 2.
Kondisi bisnis juga menjadi salah satu poin penting AS yang menempati posisi 2. Indikator terakhir yang menjadi poin penilaian adalah inovasi yang duduk di posisi 2.
Singapura
Selanjutnya Singapura yang turun satu peringkat ke peringkat 3 digeser AS, dari sebelumnya peringkat 2. Peran kementerian dan lembaga (institutions) Singapura menempati posisi 2.
Kemudian yang menjadi perhatian adalah pembangunan infrastruktur yang menempati posisi 2, sedangkan kebijakan ekonomi makro (macroeconomics) berada di level 18. Selanjutnya yang tak kalah pentingnya adalah kesehatan dan pendidikan dasar yang berada di posisi 3.
Selanjutnya yang menjadi penilaian, antara lain pendidikan tinggi dan pelatihan yang berada di level 1. Keadaan pasar dan upah buruh juga tercatat berada di level 1 dan 2.
Selanjutnya, pengembangan pasar keuangan di Singapura juga tercatat berada di level 3, kesiapan teknologi di level 14, dan kapasitas pasar berada di level 35.
Kondisi bisnis Singapura menempati posisi 18. Indikator terakhir yang menjadi poin penilaian adalah inovasi yang duduk di posisi 9 (dtf)