Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi sebesar 0,13% pada September 2017. Penyebabnya adalah biaya pendidikan dan rekreasi dengan inflasi mencapai 1,01% dan andil 0,08%.
Komponen turunannya antara lain kenaikan biaya uang kuliah dengan andil 0,04%, uang sekolah SD-SMA andilnya 0,01% dan kenaikan tarif di komponen rekreasi 0,01%.
"Pendidikan rekreasi inflasi 1,01% dan andilnya 0,08%," ungkap Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin (2/10).
Pendorong inflasi lainnya adalah kelompok makanan dan minuman jadi serta rokok dengan inflasi 0,34% dan andil 0,06%.
"Kalau dilihat sebetulnya komoditasnya banyak, sumbangnya 0,01%, beberapa komoditas tersebut, nasi lauk pauk, rokok kretek dan filter, kecil kalau digabung menjadi 0,06%," jelasnya.
Selanjutnya perumahan, air, listrik, gas, dan BBM dengan inflasi 0,21%, dan andil hanya 0,01%. Beberapa barang di dalam kelompok ini yang alami kenaikan adalah besi beton, kenaikan tarif Pembantu Rumah Tangga (PRT),
"Sandang inflasi 0,52% sumbang 0,03%, komoditas dominan harga emas, di pasar internasional andilnya 0,02%, kesehatan tidak," terangnya.
Bagaimana dengan bahan makanan?
Harga bahan makanan terpantau turun secara rata-rata nasional. Bahan makanan justru deflasi 0,53% dan andil -0,11%. Deflasi terjadi untuk komponen bawang merah, daging ayam ras dan cabai rawit.
"Sekali lagi ini capaian bagus, kita perlu menjaga bulan ke depannya," pungkasnya. (dtf)