Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Boyolali. Pemerintah mendorong meningkatkan populasi sapi secara signifikan untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri dan swasembada daging. Berbagai upaya dilakukan salah satunya melalui Program Nasional Upaya Khusus Sapi/Kerbau Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).
"Saya berpikir kalau populasi meningkat, daging pasti mudah. Itu saja. Populasi ini dorong dulu secepatnya dengan berbagai cara," ungkap Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, di Boyolali Selasa (3/10/2017).
Pihaknya pun terus berusaha menggenjot populasi sapi di Indonesia secara signifikan, baik sapi potong dan sapi perah. Caranya, antara lain dengan program Upsus Siwab.
"Untuk Jateng hasilnya sangat bagus. Jateng kalau tidak salah sudah meraih 111 persen dari target yang ditetapkan. Bulan ini," paparnya.
Selain melalui Upsus Siwab kata dia, upaya meningkatkan populasi juga dilakukan dengan melakukan impor indukan sapi. Di tahun 2018 mendatang, akan dicanangkan impor sapi indukan sebanyak 15 ribu ekor.
"Itu kita masukkan karena sesuai dengan road map kita. Untuk itu 2026 kita canangkan untuk upaya ekspor. Mudah-mudahan tercapai, ketika ini kita lakukan dengan disiplin saya yakin itu akan tercapai," tandasnya.
Sementara terpisah Kabid Budidaya Disnak Keswan Jateng, Ignasius Hariyanta Nugraha mengatakan Provinsi Jateng menjadi salah satu penyangga utama pelaksanaan Upsus Siwab 2017. Selama 9 bulan pelaksanaan, Jateng selalu menduduki peringkat teratas dari 34 Provinsi di Indonesia.
"Capaian akseptor yang di IB (Kawin Suntik), sampai dengan tanggal 30 September tercatat 497.367 ekor (96,70%) dari target yang ditetapkan sebesar 514.984 ekor akseptor, yang mana share Jateng sebanyak 12,88 % dari target akseptor Nasional sebesar 4 juta ekor," jelas Hariyanta. Lebih lanjut Hariyanta mengemukakan, pada tahun 2017 ini beberapa kabupaten di Jateng mendapat penghargaan dan pengakuan dari Pemerintah Pusat, terkait dengan pengelolaan sumber daya genetik hewan (SDGH) maupun pewilayahan sumber bibit ternak. (dtc)