Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menarik utang cukup besar dalam tiga tahun terakhir. Dari total utang Rp 3.866,45 triliun hingga September 2017, sebanyak Rp 1.261,52 triliun merupakan andil pemerintahan Jokowi.
Demikianlah yang dikutip detikFinance dari data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Kamis (19/10/2017).
Menko Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, meski utang yang ditarik cukup besar, namun digunakan untuk hal produktif. Di antaranya pembangunan infrastruktur.
"Kalau meminjam untuk sesuatu yang produktif itu pada dasarnya oke, kecuali yang produktifnya enggak benar, tapi ini kan benar," ungkap Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.
Patut diakui, dampaknya belum terasa sekarang. Akan tetapi Darmin meyakini dalam jangka panjang, kebijakan dan program yang ditempuh akan disyukuri oleh masyarakat.
"Jadi udah ngitung-ngitung keseimbangan namanya membangun sesuatu yang produktif, itu jangka panjang," terang Darmin.
Data tersebut juga menunjukkan rasio utang yang masih terkendali, yaitu 28% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Artinya pemerintah masih memiliki kemampuan untuk mengembalikan utang. dtc