Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Banyuwangi. Apresiasi Film Indonesia (AFI) menggelar Kuliah Umum Penggunaan Film Dalam Pendidikan di Aula Universitas Tujuh Belas Agustus Banyuwangi. Dalam kuliah umum tersebut para mentor senior dihadirkan.
Mereka adalah Slamet Raharjo, Niniek L Karim, dan Bagus Takwin. Mereka memetakan film dalam beberapa sisi, baik pendidikan, psikologis, hingga dampak dari sebuah film.
Dalam kuliah tersebut, Slamet Raharjo memaparkan bahwa proses pendidikan yang memanfaatkan film sebagai media pembelajaran memberi pengaruh besar bagi anak. Menurutnya, era saat ini film adalah senjata paling ampuh untuk mempengaruhi pemikiran orang.
Slamet melanjutkan, yang paling penting dari film adalah kontennya. Sehingga seorang pembuat film mempunyai tanggung jawab besar dalam sebuah karya yang dihasilkannya. Film bisa membentuk pikiran sesuatu itu baik atau buruk, maka pembuat film harus mempunyai ilmu yang memadai.
"Kalau ditembak dengan nuklir orang mati semua, tapi kalau ditembak dengan film orangnya masih hidup tapi otaknya sudah terkontaminasi," cetus Slamet saat memberikan kuliah umum di kampus merah putih tersebut, Jumat (24/11/2017).
Senada dengan Slamet Raharjo, aktris senior Niniek L. Karim mengatakan jika film memiliki pengaruh yang sangat besar bagi anak. Seperti layaknya pisau bermata dua, film bisa membuat anak-anak menjadi manusia hebat dan juga sebaliknya. Maka butuh bimbingan dari orang dewasa baik orang tua maupun guru dalam pemanfaatannya.
"Anak-anak setiap hari nonton televisi, nonton film maka tak heran film lebih berpengaruh dibanding orangtua. Maka perlu kewaspadaan orang tua," kata Niniek.
Sementara itu, pembicara lainnya Bagus Takwin mengangkat masalah film sebagai media pembelajaran dari sisi psikologis. Bagus merupakan pengajar filsafat dan teori psikologi kepribadian di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Menurut Bagus, pendidikan dengan film akan mengoptimalkan pembelajaran dan pembentukan pengetahuan.
Pasalnya, film memiliki kelebihan dibandingkan media belajar lainnya. Lewat film, anak didik tidak hanya menerima ceramah tapi bisa tergugah secara virtual.
"Karena film mempunyai stimulus yang lengkap non verbal dan verbal hingga bisa masuk dan diserap secara optimal oleh anak. Sehingga film sangat baik untuk pembelajaran aktif," kata Bagus.
Kuliah umum ini diikuti oleh ratusan peserta dari dunia pendidikan. Antara lain dosen, guru, mahasiswa, dan pelajar. Saat kuliah berlangsung, para peserta ini tampak menyimak materi dengan seksama karena bagi mereka ini sangat inspiratif."Sangat menyenangkan bisa belajar tentang film langsung dari senior yang merupakan aktor besar Indonesia. Benar-benar bermanfaat," ujar Indri mahasiswa Untag Banyuwangi. (dtc)